Senin 14 Mar 2011 20:01 WIB

Seluruh Peserta Magang di Jepang Dilaporkan Selamat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dari laporan sementara yang diterima Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), seluruh peserta magang di Jepang selamat dari bencana gempa dan tsunami yang melanda negara itu pada Jumat (11/3). "Berdasarkan laporan sementara dari Crisis Center Kemenakertrans, peserta pemagangan statusnya dalam keadaan aman dan belum ada yang mengungsi," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di kantor Kemenakertrans, Jakarta, Senin.

Dua orang peserta magang International Manpower Development of Medium and Small Enterprises (IMM) di Fukushima yang sebelumnya dikabarkan belum diketahui kabarnya juga telah melaporkan diri dalam keadaan selamat dan sehat. "Memang sebelumnya dikabarkan ada dua orang peserta magang IMM yang belum dapat dihubungi di Fukushima. Namun saat ini sudah dapat dihubungi dalam keadaan baik, atas nama Jatmiko dan Mukhamad Ikhwanudin," kata Muhaimin.

Menakertrans mengatakan dari tiga lokasi yang terkena dampak terparah dari gempa dan tsunami yaitu Iwate, Miyagi dan Fukushima hanya terdapat 57 orang peserta magang dan seluruh peserta itu dilaporkan berada dalam keadaan baik. Sebagian besar perusahaan yang menjadi tempat pemagangan disebut Menakertrans lokasinya jauh dari Tsunami di Jepang dan perusahaan-perusahaan itu masih melakukan aktivitas secara normal pascabencana.

"Perusahaan tempat magang itu akan bertanggung jawab bila sesuatu terjadi dan menimpa para peserta magang. Lagi pula mereka dilindungi asuransi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Jepang," kata Muhaimin.

Sementara itu, Direktur Bina Pemagangan Kemenakertrans Bagus Marijanto mengatakan Tim Kemenakertrans tetap membuka Layanan Informasi Online dan Crisis Center Gempa Jepang yang bertujuan sebagai pusat informasi dan memantau keberadaan dan kondisi TKI dan peserta magang di Jepang.

"Sejauh ini perkembangan informasinya masih terus berjalan baik. Para peserta magang dan perusahaan tempat magang telah mendata dan melaporkan diri secara langsung melalui layanan Informasi Online. Pihak keluarga dan masyarakat bisa menanyakan kabar bahkan memberikan informasi mengenai keberadaan dan kondisi peserta magang. Kita memfasilitasi, mengumpulkan dan melakukan sinkronisasi data," kata Bagus.

Layanan informasi online itu dapat diakses masyarakat melalui www.pemagangan.com atau menghubungi nomor telepon 081574477760, 08161642613 dan 08158851981. Sementara itu, dalam rangka antisipasi kondisi Jepang pascabencana semakin memburuk, Kemenakertrans menjajaki kemungkinan para peserta magang itu dialihkan ke 75 perusahaan besar di Indonesia.

"Kerjasama magang di perusahaan besar di Indonesia sudah dirintis sebelum tsunami melanda Jepang. Sambutannya cukup baik dan kita sedang menjajagi teknis pelaksanannya," kata Menakertrans. Jika peserta magang yang seharusnya ke Jepang tidak dapat lagi bekerja dan tidak dapat dialihkan ke perusahaan lain di Jepang karena perusahaan lain juga mengalami kesulitan akibat gempa dan tsunami maka tenaga magang Indonesia akan dikembalikan ke tanah air. "Kita akan menyalurkan mereka untuk magang di perusahaan besar di tanah air atau kita anjurkan berwiraswasta," kata Menakertrans.

Menurut Data Kemenakertrans saat ini terdapat 31.517 WNI di Jepang dan sebanyak 16.653 orang bekerja pada sektor formal yang sebagian di antaranya bekerja di bidang industri (14.033 orang) dan 1.013 sebagai care giver/perawat.

Sedangkan peserta magang jumlahnya 8.006 orang yang terdiri atas program kerjasama IMM sebanyak 5.180 orang, program JWEC 78 orang, SHIKAMACHI 21 orang dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sebanyak 2,727 orang. Keberadaan mereka tersebar merata di berbagai kota di Jepang, di antaranya adalah Tokyo, Osaka, Sapporo, Nagano, Shinken dimana TKI magang bekerja di 62 sektor bisnis di Jepang dengan masa kerja selama tiga tahun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement