REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Mensesneg Sudi Silalahi membantah bocoran WikiLeaks tentang Presiden Yudhoyono yang dimuat dua harian Australia. “Kegiatan beliau kan sangat transparan. Apa pun kita lihat, mulai kegiatan pendidikan, sosial, penghijauan, lingkungan hidup,” kata dia usai sholat Jumat di Komplek Istana Kepresidenan, Jumat (11/3). Ia menegaskan berita tersebut benar-benar menjijikan.
Menurut Sudi, tidak pernah ada perintah kepada Badan Intelijen Negara (BIN) untuk melakukain pengusutan, seperti yang tertera di dalam berita tersebut. Terkait berita soal Jusuf Kalla, Sudi juga menekankan bahwa tuduhan pengucuran dana untuk Golkar dan adanya korupsi juga tidak benar.
WikiLeaks, mengutip sumber kabel diplomatik dari Kedubes AS di Jakarta, membeberkan bahwa SBY menggunakan BIN untuk memata-matai sejumlah rival politiknya, termasuk salah satu mantan menteri senior di kabinetnya, Yusril Ihza Mahendra. Masih menurut WikiLeaks, Presiden SBY hanya membagikan informasi politik BIN itu kepada dirinya dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.
Mengenai Jusuf Kalla, WikiLeaks mengatakan mantan Wapres ini membayar jutaan dolar AS untuk terpilih menjadi ketua umum Golkar.