Kamis 10 Mar 2011 17:57 WIB

BNN: Kalapas Narkotika Jalani Pemeriksaan di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Narkotika Nasional segera membawa Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Nusakambangan nonaktif Marwan Adli ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.

"Sore ini kita bawa ke Jakarta," kata Direktur Narkotika Alami BNN, Benny Mamoto, di Lapas Narkotika, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis.

Menurut dia, status Marwan Adli saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perdagangan di dalam lapas.

Dalam hal ini, kata dia, Marwan diduga menerima aliran dana hasil perdagangan narkoba yang dikendalikan seorang narapidana Lapas Narkotika, Hartoni.

Ia mengatakan, uang tersebut diduga dialirkan melalui rekening BCA atas nama cucu angkat Marwan yang berinisial R (18). Selain itu, kata dia, BNN menduga adanya rekening lain yang diatasnamakan kerabat Marwan Adli.

Disinggung mengenai kapan rekening tersebut dibuka, dia mengatakan, pihaknya masih menyelidiki hal tersebut termasuk jumlah uang yang masuk ke rekening tersebut. "Kami masih menelusurinya," kata dia menegaskan.

Kendati demikian, dia mengatakan, uang dalam rekening tersebut diduga hingga miliaran rupiah. Pascapenangkapan ini, kata dia, BNN akan terus berkonsentrasi untuk memantau Pulau Nusakambangan karena diduga masih ada jaringan perdagangan narkoba lainnya.

"Kami masih fokus di sini karena diduga masih ada yang lain. Berarti di sini pulau penjara atau pulau pengedar narkoba," kata dia sambil bercanda. BNN menangkap Kalapas Narkotika Nusakambangan Marwan Adli, Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Iwan Syaefuddin, dan Kepala Seksi Bina Pendidikan Fob Budhiyono, pada hari Selasa (8/3).

Mereka ditangkap karena diduga terlibat dalam perdagangan narkotika di dalam lapas. Selain itu, BNN juga menangkap seorang narapidana lapas tersebut, Hartoni, yang diduga menjadi bagian dari jaringan perdagangan narkotika tersebut serta cucu Marwan Adli berinisial R (18).

Dalam hal ini, Marwan Adli bersama petugas lapas lainnya diduga menerima aliran dana dari Hartoni yang merupakan uang hasil penjualan narkotika. Uang tersebut diduga masuk ke rekening cucu angkat Marwan Adli tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement