REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin menyatakan belum ada undangan dari Presiden SBY terkait masa depan koalisi. Hilmi menilai, momentum SBY untuk melakukan reshuffle sudah lewat.
"Belum ada undangan sampai sekarang. Momentumnya sudah lewat, sudahlah, jangan membuat rakyat terbebani," tuturnya kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (9/3).
Hilmi menyatakan, posisi PKS sampai saat ini masih di dalam. Namun, apabila akhirnya hasil evaluasi koalisi PKS harus berada di luar koalisi, dia menyampaikan, itu sepenuhnya tergantung SBY. "Kan yang berhak mengeluarkan atau tidak Pak Presiden. Tapi PKS merasa baik-baik saja, kita selama ini merasa tidak ada masalah," tegasnya.
Dia menyampaikan, suara elit Demokrat di luar SBY tidaklah diperhatikan partainya. "Kami tidak dalam posisi limbo. Kami sudah sampaikan agar menteri-menteri jangan terganggu oleh statemen-statemen orang lain. Perhatikan pelayanan terhadap rakyat," tukasnya.