REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian, Suswono menyatakan dirinya siap digeser dari jabatannya jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan hal itu. "Ya tidak apa. Reshuffle itu hak prerogratif Presiden. Artinya sejak diangkat, saya siap diganti" kata Suswono ketika ditemui dalam acara penanaman pohon di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (4/3).
Suswono menegaskan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan apa pun kepadanya. Politisi PKS ini juga belum bisa memastikan apakah pimpinan koalisi sudah menyampaikan pemberitahuan ke PKS atau tidak.
"Tidak ada pembicaraan apa pun. Saya belum dipanggil, belum apa belum apa.Tapi pada dasarnya, saya tidak ada beban. Saya tidak terpengaruh dengan hiruk pikuk soal reshuffle," katanya. Suswono menegaskan, dirinya hanya akan menjalankan tugas sebagai Menteri Pertanian sebaik mungkin.
Awal pekan ini, Staf Khusus Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga, memastikan evaluasi kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang sudah "jatuh tempo" dan mendesak.
Menurut dia, sikap berbeda dalam pengambilan keputusan tentang hak angket mafia pajak dari partai politik yang tergabung dalam koalisi memang cukup aneh sehingga sudah saatnya bagi Presiden Yudhoyono untuk melakukan kajian terhadap partai koalisi pendukung.
Langkah yang sedang dipersiapkan itu, lanjut dia, memang mengarah pada perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II yang akan dilakukan oleh Presiden Yudhoyono. Sementara itu , Presiden Yudhoyono mengatakan, ia telah menelaah dan berpikir matang tentang keberlanjutan koalisi partai politik pendukungnya.
Presiden mengatakan keputusannya terhadap masa depan koalisi akan diambil berdasarkan sistem yang terukur serta komitmen yang telah ditandatangani antara koalisi partai politik dan dirinya, yaitu pakta integritas dan kontak kinerja.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
