REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengakui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini masih kerap berkomunikasi dengan partai-partai politik. Meskipun, parpol tersebut selama ini mengambil sikap berseberangan dengan pemerintah.
"Itu hal yang lazim. Itu hal yang biasa dilakukan. Komunikasi berarti silaturahim," kata Julian di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/3). Julian menambahkan, komunikasi yang dilakukan Presiden tersebut berjalan intensif dan cair.
Ia menjelaskan Presiden bakal terus melakukan komunikasi dengan para pimpinan partai koalisi. Semua itu dilakukan agar komunikasi antar parpol itu berjalan lebih efektif. Julian bahkan tidak membantah saat ditanya soal adanya pembicaraan dengan PDIP.
Julian mengaku tak mengetahui detail isi dari komunikasi yang menurutnya dilakukan secara intensif itu. “Soal reshuffle itu, bilamana memang diputuskan untuk ada formasi baru, rumusan baru, atau format baru dari parpol yang berkoalisi dengan pemerintah, apakah itu nanti akan berubah atau tidak, ya kita tunggu bersama," kata Julian.
Julian menjelaskan, rencana SBY mengirimkan surat, demi melakukan komunikasi dengan sejumlah partai koalisi menyusul keretakan koalisi akibat beda pendapat dalam Hak Angket Mafia Perpajakan, belum terlaksana.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga mengatakan surat akan dikirim dalam satu - dua hari ini. Pesan yang disampaikan SBY ke pimpinan partai koalisi pun jelas. "Suatu pertanyaan sederhana: Apakah kalian mau tetap menjadi bagian penting dalam koalisi ini atau memilih dengan kesadaran kritis masing-masing untuk meninggalkannya?" kata Daniel.