Kamis 03 Mar 2011 13:58 WIB

KPI Sesalkan Rekaman Bentrok Ahmadiyah Ditayangkan Berulang Kali

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Didi Purwadi
Mobil habis terbakar usai kerusukan Ahmadiyah di Cikeusik, Banten.
Foto: Antara
Mobil habis terbakar usai kerusukan Ahmadiyah di Cikeusik, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyesalkan penayangan video rekaman bentrokan antara warga dengan kelompok Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, awal Februari lalu oleh sejumlah stasiun televisi. KPI menduga lembaga penyiaran atau stasiun televisi takut dengan kelompok tertentu.

Anggota KPI, Ezki Suyanto, mengatakan bahwa pengaruh layar kaca yang menyiarkan suatu peristiwa itu sangat mempengaruhi para penontonnya. Stasiun televisi yang menyiarkan itu dinilai tidak memiliki empati terhadap para penonton. “Yang menonton itu kan tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak,” kata Ezki saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Demokrasi dan Premanisme Agama, Jakarta, Kamis (3/3).

Stasiun televisi itu seharusnya mematuhi PPPS atau Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program di mana tayangan-tayangan kekerasan itu tidak boleh disiarkan. KPI sudah beberapa kali menegur dan mengingatkan sejumlah stasiun televisi untuk mematuhi aturan tersebut. Namun, mereka hanya patuh untuk beberapa saat setelah itu mereka kembali melanggar aturan itu.

Selain itu, Ezki menilai saat ini banyak stasiun televisi yang lebih takut kepada suatu kelompok tertentu. Mereka akan merasa bersalah jika ada suatu kelompok yang pernyataannya tidak ditayangkan. “Padahal, pernyataan-pernyataan mereka itu banyak yang bersifat provokatif,” ujarnya.

Bentrokan antara warga dengan kelompok Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, direkam oleh salah seorang anggota Ahmadiyah. Video rekaman itu kemudian ditayangkan secara berulang-ulang oleh sejumlah stasiun televisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement