REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, mengatakan, sebanyak Rp 950 miliar disiapkan sebagai anggaran yang berasal dari berbagai kementerian untuk Program Penetapan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. "Anggaran yang disiapkan Rp 950 miliar," kata Fadel setelah Rapat Koordinasi dalam rangka Penetapan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional yang digelar di Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Selasa (1/3).
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, anggaran itu dinilai sudah cukup untuk menjalankan program tersebut meski pihak Pemda Maluku mengajukan anggaran hingga sebesar Rp 16,1 triliun untuk merealisasikannya. Ia juga menuturkan, Rp 140 miliar dari jumlah anggaran tersebut disiapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, sedangkan anggaran lainnya berasal dari koordinasi dengan sejumlah kementerian lainnya.
Untuk saat ini, ujar dia, pihaknya masih berfokus kepada Maluku untuk realisasi lumbung ikan nasional karena dinilai terdapat banyak potensi produk perikanan di daerah itu yang belum tergarap. Fadel memaparkan, Maluku memiliki potensi perikanan tangkap hingga sebesar 1,6 juta ton per tahun tetapi jumlah produksi yang dihasilkan baru sekitar 300 ribu ton per tahun.
Dengan ditetapkannya provinsi tersebut sebagai lumbung ikan nasional, lanjutnya, maka diharapkan produksi perikanan di kawasan perairan Maluku dapat ditingkatkan antara lain dengan membenahi berbagai pelabuhan yang terdapat di daerah tersebut. Fadel juga menegaskan agar semua produk perikanan Indonesia dapat diolah terlebih dahulu di dalam negeri sebelum diekspor.