REPUBLIKA.CO.ID,CENGKARENG--Tiga orang tim ahli Pertamina dari Libya berhasil di evakuasi ke Indonesia, ketiga tim ahli pertamina tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta senin malam (28/2) menggunakan pesawat Luthfansa Airlines dengan nomor penerbangan LH-778 dari Frankfrut Airport di Jerman.
Kedatangan Tim ahli dari Libya ini disambut Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang. Evakuasi ini merupakan pemulangan WNI pertama yang berhasil dilakukan dari Libya, negara yang sedang dilanda kekisruhan politik. Ketiga tim ahli tersebut diantaranya Nanang Abdul Manaf, General Manager Pertamina di Libya, Subiyantoro T Widodo, Manager Explorasi dan Supriyandi, Administration Manager.
M. Harun, Vice President Pertamina mengatakan, ketiga tim ahli dari Pertamina tersebut bersama 200 tim ahli konstruksi dari Wijaya Karya Indonesia yang berhasik keluar dari Libya menggunakan pesawat Tunis Air ke Tunisia.
Nanang Abdul Manaf, General Manager Pertamina mengatakan kondisi di bandara internasional Libya sangat kacau, banyak barang elektronik yang dimiliki oleng para penumpang harus ditinggal seperti laptop, dan kamera dilarang keluar dari Libya, bahkan beberapa hard disk external harus dihancurkan di bandara tersebut.
Ada 5000-6000 orang yang menumpuk di bandara internasional Libya, pesawat commercial banyak yang tidak pasti bisa mendarat karena tidak mendapat izin, seperti Qatar Airways dan Emirat. "Kami terperangkap 40 jam tanpa stok makanan dan minuman," ujarnya