Rabu 23 Feb 2011 13:36 WIB

Menhan: Perbatasan Negara Masih Bermasalah

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, saat ini bidang perbatasan negara masih menghadapi berbagai masalah. Permasalahan tidak hanya pada perbatasan darat, tapi juga perbatasan laut yang terdiri dari tiga aspek, yakni landas kontinen, Zona Ekonomi Eksklusif, dan batas laut teritorial.

Hal itu disampaikan Purnomo ketika membuka seminar bertajuk 'Peran Riset dalam Mencari Solusi Permasalahan Perbatasan' di Kementerian Pertahanan, Rabu (23/2). "Ada permasalahan yang bersifat internal dan eksternal. Kita sendiri masih menghadapi masalah," ujar Purnomo.

Dia menjelaskan, masalah eksternal merupakan masalah yang melibatkan negara lain. Masalah internal banyak muncul ketika Indonesia belum memiliki Badan Nasional Penanganan Perbatasan (BNPP). Ketika itu, kata Purnomo, penanganan perbatasan masih bersifat sektoral.

"Sebelum ada BNPP, kegiatan-kegiatan yang terkait dengan perbatasan itu bentuknya sektoral," katanya. Menurut dia, bidang perbatasan ketika itu masih disimpan di halaman belakang prioritas masing-masing sektur tersebut, sehingga belum diterapkan dalam kebijakan operasional.

Meski BNPP sudah ada, Indonesia masih menghadapi permasalahan perbatasan. Purnomo mencontohkan, di kawasan Laut Cina Selatan masih terjadi tarik menarik soal landas kontinen dan ZEE di dalam negeri. Dia mengatakan, ZEE sudah ditentukan, namun landas kontinen masih belum.

Batas landas kontinen adalah batas bagian dasar laut paling ujung dan masih terhubung dengan benua daratan. ZEE merupakan kawasan yang berjarak 200 mil dari pulau terluar. Batas laut teritorial merupakan batas perairan suatu negara ditarik dari pantai terluar atau pulau terluar sejauh 12 mil ke arah laut lepas.

Purnomo mengatakan, di laut pasifik sekarang sudah eksplorasi beberapa mineral yang bisa dipakai bahan pesawat ulang alik. "Beberapa negara minta ke UN (PBB) untuk eksplorasi di laut pasifik," kata Purnomo. Dia mengatakan, dalam waktu dekat akan ada pertemuan Menhan India dan Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement