Rabu 23 Feb 2011 10:19 WIB

Letusan Bromo Lontarkan Bom-Bom Vulkanik

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Didi Purwadi
Gunung Bromo
Gunung Bromo

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Letusan Gunung Bromo yang mengeluarkan debu vulkanis masih terus berlangsung hingga kini. Bidang letusan gunung yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tersebut terus mengeluarkan warna kelabu kecoklatan yang mengepul dengan tekanan sedang dan kuat.

"Ketinggian letusan sekitar 400 hingga 800 meter. Debu vulkanik condong mengarah ke arah timur dan timur laut (Probolinggo dan Lumajang). Letusan disertai suara gemuruh dan dentuman berkekuatan sedang, kadang keras," jelas Kepala Bidang Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG Bandung, Gede Suantika, kepada Republika, Rabu (23/2).

Menurut Gede, setiap letusan disertai keluarnya lontaran material pijar serta bom-bom vulkanik dengan ketinggian mencapai 300 meter. "Jatuhnya lontaran bisa mencapai 500 meter dari pusat letusan," terang Gede.

Gede melanjutkan bahwa produk letusan ditinjau dari besar butirnya adalah jenis abu, pasir, lapili, krikil, dan bongkah batuan. "Umumnya yang menyebabkan meletus adalah keberadaan gas gunung api. Yakni, uap air, gas belerang, gas karbon CO, CO2, gas klor, flor dan cianida. Untuk Bromo, gas uap air dan gas belerang lebih dominan," terang Gede.

Data lain menunjukkan adanya gempa tremor letusan yang terjadi secara terus menerus dengan amplitudo 6-40 meter. "Pagi ini pukul 00.00 sampi 06.00 telah terjadi sembilan kali letusan kuat dengan amplitudo 40 milimeter. Lama gempa 20 sampai 45 detik," kata Gede.

Status Bromo masih tetap Siaga. Dengan begitu, pihaknya merekomendasikan wisatawan maupun masyarakat jangan menekati kawasan kalera dalam radius dua kilometer dari pusat kawah. "Area dua kilometer masih rawan dikunjungi sebaiknya daerah tersebut dihindari demi kebaikan bersama," paparnya.

Cuaca di kawasan Bromo terpantau mendung dengan suhu udara di kisaran 12 derajat celsius. "Cuaca di Bromo akhir-akhir ini terus mendung dan dingin."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement