REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut Fadly Nurzal mengklaim sejumlah ulama dan pimpinan pondok pesantren di Sumatera Utara telah menyatakan dukungannya ke Partai Persatuan Pembangunan yang tetap mempertahankan Islam sebagai asas dalam berpolitik. "Alhamdulillah, ada yang (menyampaikan dukungan melalui) telepon, ada juga yang datang langsung," katanya di Medan, Ahad (20/2).
Fadly mengatakan, pihaknya merasa gembira atas dukungan sejumlah ulama dan pimpinan pondok pesantren (Ponpes) terhadap PPP tersebut. Bahkan, ada sejumlah tokoh dari partai politik (parpol) lain yang menyatakan akan bergabung dengan PPP Sumut karena tetap bertahan dengan asas Islam.
Namun Fadly Nurzal yang juga anggota DPRD Sumut itu tidak bersedia menyebutkan nama parpol dan tokoh yang bergabung ke PPP tersebut. "Rasanya tidak etis," kata Fadly.
Menurut dia, ketika sejumlah ulama, pimpinan ponpes dan politisi itu mendatanginya, dukungan tersebut dinyatakan karena PPP tidak mengalami perubahan asas atas perubahan zaman. Namun ia belum dapat mengetahui jumlah ulama dan pimpinan ponpes yang mendukung dan menggabungkan diri dengan PPP itu karena terus bertambah setiap harinya.
"Mereka tertarik bergabung karena PPP konsisten dalam menjaga kepentingan Islam," katanya. Rencananya, kata Fadly, sejumlah ulama, pimpinan ponpes dan politisi itu akan mendeklarasikan dukungan dan bergabungnya dengan PPP pada Musyawarah Wilayah (Muswil) parpol tersebut pada 25 Febrauri 2011. "Dalam Muswil nanti akan dideklarasikan," katanya.
Sebelumnya, sejumlah kiai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur juga mendeklarasikan diri untuk kembali bergabung dengan PPP. Pernyataan para kiai tersebut disampaikan di Pondok Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (13/2).