REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) manjadi pusat perhatian. Bukan lantaran hasil eksperimennya, melainkan teror yang mendera kampus tersebut.
Terornya berupa perusakan sejumlah toilet dan kepala babi yang digantung di sebuah tiang besi yang melintang di tengah-tengah kolam di kampus tersebut. Karuan saja, teror tersebut membuat pihak kepolisian pun dibuat ekstra kerja keras mengusut kasus tersebut.
Temuan kepala babi yang sudah terbakar itu ditemukan sejak pagi hari. Namun menjelang siang, kepala babi itu sudah tidak ada. Peristiwa itu diperkirakan berlangsung sejak Selasa (15/2) malam hingga Rabu (16/2) pagi. Kejadian ini ditindaklanjuti oleh kepolisian melalui olah TKP pada Kamis (17/2).
Sekitar 10 orang dari tim identifikasi Polrestabes Bandung melakukan olah TKP di beberapa lokasi pembakaran. Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Jaya Subiyanto, juga datang ke ITB untuk melakukan pertemuan tertutup dengan pihak ITB. Kapolrestabes didampingi Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Endang Tri Wahyu Utami, melakukan pertemuan tertutup di Fakultas Teknologi Industri.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Karena, ada kabar bahwa kepala babi yang digantung merupakan bagian dari acara mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Untuk pelaku, kami belum bisa memberi penjelasan apakah pelaku dari kedua kejadian ini adalah pihak yang sama atau bukan, karena masih dalam penyelidikan,” ujar Subiyanto
Direktur Humas ITB, Marlia Singgih, kepada wartawan menyatakan kejadian pembakaran dan kepala babi yang digantung masih belum jelas motifnya. “Tidak ada pesan khusus yang ditinggalkan si pelaku. Jadi, kami masih belum bisa menangkap apa maksud dari kejadian ini. Saat ini masih dalam penyelidikan polisi dan tim Keamanan, Keselamatan Ketertiban Lingkungan (K3L) ITB. Jadi, kami belum bisa memberitahu hasilnya,” ujar Marlia.
Beredar kabar dari mahasiswa bahwa kepala babi yang menggantung merupakan milik mahasiswa Seni Rupa (SR). Marlia mengatakan pihak ITB belum bisa memastikan kalau kepala babi itu merupakan ulah mahasiswa SR. “Katanya begitu, ada pesta barbeque mahasiswa SR yang sedang merayakan sebuah acara. Makanya, saya akan minta keterangan ke pimpinan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB,” ungkap Marlia.