REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku selektif terhadap perolehan data terkait kasus Gayus Tambunan. "Perolehan data KPK ini harus diseleksi, jangan sampai kita peroleh banyak data, tapi tidak ada makna di dalamnya," ujar Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, M Jasin, usai menandatangani kerjasama Program Pengendalian Gratifikasi dengan PT Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (10/2).
Menurutnya, tim penyidik KPK sudah merancang data-data yang akan diperoleh. Tim itu akan memfokuskan penyidikan pada perolehan data yang diniali berguna untuk penelusuran aliran dana Gayus.
Ditanya apakah sudah menemukan aliran dana Gayus, Jasin mengatakan untuk penelusuran itu tidak bisa dilakukan secara cepat. Sehingga, tim penyidik tidak bisa hanya mengandalkan keterangan-keterangan dari Gayus. "Ya pokoknya kita terus melakukan penelusuran terhadap aliran dana Gayus," ujarnya.
Seperti diketahui, KPK merupakan salah satu penegak hukum yang menangani kasus dugaan tindak pidana korupsi dan mafia pajak yang diduga melibatkan Gayus Tambunan. Dalam menangani kasus itu, KPK memfokuskan menelusuri aliran dana Gayus ke rekeningnya sebesar Rp 28 miliar.