Rabu 09 Feb 2011 20:19 WIB

Uskup Semarang: Kerusuhan Temanggung Kemungkinan Disiapkan

Sejumlah kendaraan di tempat parkir gereja Pantekosta Temanggung dibakar massa dalam kerusuhan menyusul sidang vonis kasus penistaan agama, Selasa (8/2).
Foto: Antara
Sejumlah kendaraan di tempat parkir gereja Pantekosta Temanggung dibakar massa dalam kerusuhan menyusul sidang vonis kasus penistaan agama, Selasa (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Uskup Agung Semarang, Monsinyur Johannes Pujasumarta mengemukakan amuk massa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang antara lain mengakibatkan dua gereja dan satu sekolah rusak kemungkinan telah disiapkan oleh para pelakunya. "Mereka telah menyiapkan amuk massa," katanya saat 'Wawanhati Bapak Uskup KAS (Keuskupan Agung Semarang) Dengan Wakil Umat Kevikepan Kedu' di Panti Mandala Kota Magelang, di Magelang, Rabu (9/2).

Pada kesempatan itu dua saksi mata menceritakan tentang perusakan Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Temanggung oleh massa pada Selasa (8/2) pascasidang perkara penistaan agama di pengadilan negeri setempat. Ia mengatakan pola kerja massa yang mengamuk tersebut bisa dipelajari.

Saat mereka beraksi, katanya, antara lain ada mobil berisi batu-batu, pelaku menutup wajah, dan ada orang yang memimpin. Selain itu, katanya, ada pengendara sepeda motor menghentikan laju kendaraannya di jalan depan gereja setempat. "Itu jadi petunjuk massa," katanya.

Ia menyebut adanya suatu rencana besar terkait dengan aksi massa di daerah di antara Gunung Sumbing dengan Sindoro itu. Rusuh di Temanggung, katanya, bukan peristiwa yang berdiri sendiri tetapi suatu rangkaian dengan peristiwa panjang lainnya.

Ia mengatakan, persoalan menyangkut agama memang sebagai hal yang rawan dimanfaatkan pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. "Rawan bila menyentuh menyentuh sentimen agama, bisa dipakai pihak tertentu untuk tujuan golongan tertentu," katanya.

Pada kesempatan itu ia menyatakan mengajak umat mempelajari kasus Temanggung untuk membangun sikap yang cerdas dan arif saat menghadapi persoalan lain pada masa mendatang. "Coba bertolak ke tempat dalam, ada rencana besar apa, kita perlu masuk ke tempat dalam," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement