Ahad 30 Jan 2011 06:49 WIB

Linda: Jumlah Wanita Pengusaha Indonesia Masih 0,1 Persen

Linda Gumelar
Foto: Republika
Linda Gumelar

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Jumlah pengusaha wanita di Indonesia masih minim yakni 0,1 persen dari total penduduk. Demikian kata Menteri Pemberdayaan Perempuan, Linda Amalia Gumelar, di Bandung.

"Pelaku usaha atau yang bergerak sebagai entrepreneur di Indonesia di bawah dua persen dari total penduduk, sedangkan pelaku usaha wanita masih di bawah 0,1 persen," kata Linda.

Menurut menteri, potensi wanita Indonesia untuk berkiprah di sektor usaha atau sebagai pembisnis cukup besar. Populasi wanita yang mencapai 49 persen dari total penduduk Indonesia merupakan potensi besar bagi kaum perempuan.

Sebagian besar pelaku usaha wanita Indonesia bergerak di tingkatan usaha mikro kecil menengah (UMKM), sebagian kecil bergerak di level menengah ke atas. "Meski jumlahnya masih kecil, namun UMKM perempuan justeru lebih tangguh dan terbukti sebagian besar dari mereka bertahan saat dihantam badai krisis 1998 maupun 2009 lalu," kata Linda.

Ia menyebutkan, hampir sebagian besar sektor UMKM lebih banyak digerakan kaum perempuan baik itu dalam kategori industri rumahan, kelompok usaha maupun usaha kecil memanfaatkan kemampuan diri seperti menjahit, membuat kue, kerajinan dan yang lainnya. "Pelaku usaha rumahan jelas lebih banyak dan pelakunya pasti dominan perempuan," katanya.

Meski demikian data UMKM masih umum, belum terpilah pelaku usaha perempuan maupun pria. Ke depan pihaknya akan melakukan MoU dengan Kementrian Koperasi dan UKM untuk melakukan pendataan wisausaha dan pengusaha perempuan secara terpisah. Hal itu menurut Linda perlu dalam rangka mengoptimalkan kebijakan pemerintah dalam membantu sektor usaha, khususnya bagi pemberdayaan perempuan.

"Hal itu perlu dilakukan, kesetaraan gender telah membuka kans untuk kemajuan usahawan perempuan. Jumlah wanita pelaku bisnis terus meningkat setiap tahun dan itu potensi besar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement