REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sebanyak 14 Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat yang bermasalah di Malaysia berhasil dijemput dan akan dikembalikan ke kampung halamannya masing-masing di sejumlah daerah di provinsi itu. Para TKI yang bermasalah itu dijemput oleh tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang dipimpin oleh Wakil Ketuanya Netty Heryawan dan tiba di Bandung, Rabu (26/1).
"Semua TKI yang berhasil dipulangkan sebanyak 14 orang, namun seorang lagi terpaksa dirawat di RSUD Bekasi karena sakit," kata Wakil Ketua Gugus Tugas P2TP2A Netty Heryawan di Bandung.
Selama ini, para TKI tersebut terkatung-katung dan bermasalah di Tebedu Malaysia. Mereka dijemput melalui jalur Entikong, Kalimantan Barat. Para TKI yang berhasil diselamatkan itu berasal dari Indramayu, Cianjur, Purwakarta, Sukabumi, Subang, Karawang dan Cianjur.
Saat ini sebanyak 13 TKI tersebut ditampung dan mendapat konseling dan pelatihan di Kantor P2TP2A di Bandung untuk jangka waktu dua hingga tiga minggu. Para mantan TKI tersebut akan mendapatkan pelayanan kesehatan, psikologis dan pembekalan keterampilan sehingga mereka siap menjalani kehidupannya dengan bekal keterampilan yang dimilikinya. "Mereka juga akan mendapat bimbingan spirituan dan motivasi," katanya.
Netty menyebutkan, para TKI tersebut mendapatkan perlakuan yang tidak layak dan menjurus penjualan manusia. Mereka mendapat perlakuan kekerasan, upah tidak dibayarkan dan selama di perantauan berada dalam tekanan. "Semuanya berangkat tidak melalui PJTKI resmi, namun menggunakan agen penyalur tenaga kerja," kata Netty menambahkan.
Untuk menjaga kasus serupa muncul lagi, P2TP2A Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati bila akan bekerja di luar negeri. Selain harus memiliki kemampuan dan keterampilan, juga menggunakan PJTKI yang resmi. Jawa Barat saat ini merupakan salah satu provinsi penyumbang TKI terbanyak di Indonesia.