Kamis 20 Jan 2011 11:00 WIB

DPR 'Diskusikan' Arah Penyelesaian Kasus Century

Bank Century
Bank Century

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Beberapa anggota DPR RI, pada Kamis, akan menyampaikan pernyataan dan pendapat terkait muara atau arah penyelesaian kasus dana talangan (bailout) untuk Bank Century senilai Rp 6,7 truliun. Maruarar Sirait dari Fraksi PDIP, Romahurmuzy dari Fraksi PPP dan Mahfudz Sidiq dari Fraksi PKS DPR serta Adhie Masardi dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB) dijadwalkan berbicara dalam dialektika demokrasi di Pressroom DPR/MPR di Senayan Jakarta.

Sedangkan tema dialektika kali ini adalah "Kemana Arah Kasus Century Pasca Keputusan MK?". Tim Pengawas DPR terhadap Tindak Lanjut Rekomendasi DPR tentang Pengusutan Kasus Bank Century pada Rabu (18/1) kembali menggelar rapat dengan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar untuk membahas kelanjutan penuntasan kasus itu.

Rapat dipimpin Wakil Ketua DPR Pramono Anung diawali dengan membahas term of reference (TOR) mengenai audit forensik. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kemudian menyampaikan TOR mengenai audit forensik, tetapi beberapa anggota Timwas DPR RI yang tergabung dalam tim tersebut menyatakan kecewa karena TOR lebih menitikberatkan pada proses penggabungan beberapa bank hingga menjadi Bank Century.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan empat instruksi soal penanganan kasus Bank Century, yang disampaikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/1/2011). Empat instruksi itu adalah tuntaskan semua kegiatan untuk merespons hasil pansus DPR, tuntaskan pembenahan regulasi sesuai kesimpulan DPR dan juga lakukan di jajaran BI, upayakan pemulihan dan pengembalian aset Bank Century yang diduga dibawa ke negara tertentu.

Instruksi lainnya adalah, sebagaimana kasus Gayus, beri penjelasan kepada masyarakat secara berkala mengenai tindak lanjut panitia angket KPK. "Kalau memang ada dugaan korupsi, saya minta supaya dijelaskan secara gamblang. Pun bila tidak ditemukan dugaan korupsi, juga perlu dijelaskan secara gamblang agar masyarakat tidak terus bertanya-tanya," kata presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement