Selasa 18 Jan 2011 03:31 WIB

Tim Dokter Kepresidenan Pantau Penyakit Menkes

Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih
Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Salah seorang anggota tim dokter kepresidenan akan terus memantau penyakit yang diderita Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. Dokter kepresidenan itu akan mendampingi selama proses pengobatan untuk memastikan menteri dalam kondisi sehat.

"Salah satu dokter tim kepresidenan selalu ikut saya. Ini sebagai bentuk dukungan dari Bapak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Endang ketika menggelar jumpa pers khusus untuk klarifikasi mengenai kondisinya di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (17/1).

Dengan didampingi pejabat-pejabat eselon I, Endang menyampaikan kondisi kesehatannya untuk meluruskan kabar yang beredar di media massa. Dia mengakui bahwa dirinya menderita kanker di daerah paru-paru.

Meski mengakui sakit, namun Menkes tidak memaparkan lebih lanjut kondisi penyakit tersebut yang baru terdeteksi pada bulan Oktober 2010 ketika melakukan check-up kesehatan rutin tahunan.

Presiden, kata Endang, menjadi salah satu pihak yang segera tahu mengenai kondisinya. SBY telah menyampaikan dukungan untuk kesembuhan Menkes.

"Bentuk dukungannya antara lain Presiden mengizinkan saya sekali-kali keluar negeri untuk berobat. Presiden juga mendoakan saya untuk segera sembuh. Ini suatu hal yang luar biasa bagi saya dan keluarga untuk didoakan oleh Presiden dan Ibu Negara," papar Menkes.

Namun, dalam hal tugas sebagai seorang Menteri, Endang mengaku tidak diberikan kelonggaran khusus. Dia juga menegaskan sejauh ini masih bisa menjalankan tugasnya secara normal karena penyakitnya memang tidak menimbulkan gejala tertentu.

Saat ini, Menkes menjalani perawatan di RSPAD dan RS Gading Pluit, Jakarta dan juga di Guangzhou, China.

Terkait isu reshuffle, Menkes yang enggan berkomentar banyak itu hanya mengatakan masalah reshuffle tergantung dari Presiden. Dia akan menuruti apapun yang ditetapkan oleh Presiden.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement