REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) meminta kadernya tidak mengembangkan intrik dan fitnah dalam kepengurusan karena hanya akan merugikan partai berlambang beringin secara keseluruhan. "Jangan ada intrik dan fitnah dalam kepengurusan karena itu akan merugikan bersama. Jangan biarkan energi terbuang percuma akibat sikap yang tidak terpuji," kata Aburizal Bakrie saat melantik Pengurus DPD Partai Golkar Jabar di Bandung, Sabtu (15/1).
Ical meminta para kadernya bertindak elegan dan mengembangkan perdebatan konsep dan ide dan tidak mengembangkan intrik dan fitnah dalam menghadapi persoalan. Perdebatan konsep dan ide, jauh lebih ksatria dan memberikan manfaat bagi partai maupun masyarakat yang membutuhkan kiprah nyata untuk kesejahteraannya.
"Catur sukses seperti yang diamanatkan dalam Munas Golkar sudah jelas, kita membutuhkan konsolidasi dan koordinasi. Perlu ide-ide dan konsep cemerlang yang bermanfaat bagi orang banyak," katanya.
Selain itu, ia berharap kepengurusan Partai Golkar menunjukkan kepaduan dan meningkatkan koordinasi secara vertikal maupun horizontal secara berimbang. "Saya tidak ingin ada lagi Musdalub dalam kepengurusan DPD maupun DPC Golkar, selesaikan dengan mekanisme yang bagus. Dan manajemen konflik yang kita lakukan efektif, contohnya di Jawa Barat ini," kata Ical.
Bahkan, dengan sukses Golkar menyelesaikan berbagai permasalahan konflik internal secara baik, maka menurut dia membuktikan kader Golkar mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi daerah. "Seorang Ketua DPD Golkar memimpin tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat, maka perbedabatan konsep sangat tepat sehingga bisa memunculkan ide-ide yang dibutuhkan rakyat," kata Aburizal Bakrie.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar itu meminta seluruh pengurus dan kader untuk memanfaatkan waktu 1,5 tahun untuk menjaring kader yang disiapkan untuk 2014. Ia mentargetkan konsolidasi kader dilakukan mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat desa.