REPUBLIKA.CO.ID, Produsen telepon pintar (smartphone) Blackberry, Research In Motion (RIM), akhirnya menyatakan komitmennya untuk memenuhi tuntutan dari Pemerintah Indonesia dan mematuhi peraturan di negeri ini. Dengan banyaknya negara yang menjadi pasar potensial bagi pertumbuhan BlackBerry, Direktur Pelaksana RIM Asia Pasifik Gregory Wade mengungkapkan, RIM akan selalu mengikuti semua peraturan yang ada di tiap-tiap negara.
''Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi RIM. Asia, khususnya Indonesia, merupakan pasar dengan pertumbuhan Blackberry tertinggi di dunia sepanjang 2010,'' katanya dalam pembukaan forum Blackberry Asia Developer Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/1).
Sepanjang tahun 2010, pertumbuhan yang luar biasa di pasar Asia membuat Blackberry menjadi smartphone nomor dua terbesar di Asia. Aplikasi Blackberry Messenger (BBM) di perangkat Blackberry diklaim RIM merupakan jejering sosial terbesar di dunia saat ini. Di India, RIM meraup satu juga pelanggan. Di Indonesia, pelanggan Blackberry lebih dari dua juta yang menjadikannya pasar terbesar kedua RIM setelah Amerika Serikat (AS).
Namun, peluang besar ini menemui kendala tuntutan dari pemerintah berbagai negara Asia seperti India, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan kemudian Indonesia. Dari tujuh tuntutan yang diajukan Pemerintah Indonesia, sebagian besar akhirnya disepakati oleh perusahaan asal Ontario, Kanada, itu. Misalnya, tunduk pada UU 36/1999 tentang Telekomunikasi dan UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta UU 44/2008 tentang Pornografi.
Khusus UU terakhir ini, RIM diminta memasang filter untuk memblokir situs internet berbau pornografi yang diakses melalui handset Blackberry. ''Terkait filterisasi konten pornografi, kami sedang bekerjasama dengan beberapa pihak untuk sesegera mungkin memprioritaskan hal tersebut,'' papar Greg.
PT RIM Indonesia
Tuntutan kedua adalah RIM mendirikan perwakilan di Indonesia. Ini sudah dijawab perusahaan dengan pendirian PT RIM Indonesia November lalu. ''Ini merupakan bukti konkret komitmen investasi jangka panjang yang kami lakukan di Indonesia,'' tutur Greg.
Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bidang Pelayanan Teuku Otman membenarkan bahwa RIM memang telah mendaftarkan perwakilan usahanya di Indonesia. Sebelum RIM Indonesia menjadi badan hukum, BKPM memberikan waktu selama enam bulan kepada RIM Kanada untuk melengkapi berbagai persyaratan, Termasuk alamat kantor mereka di Indonesia.
''Mereka kan di sektor jasa. Perlu disiapkan berbagai syaratnya ya kantor itu salah satunya,'' kata Teuku. Untuk pendirian perwakailan ini RIM tidak mengajukan izin prinsip penanaman modal kepada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu karena tak meminta fasilitas penanaman modal tertentu. ''Mereka tidak meminta fasilitas insentif tertentu.''
Ini diikuti pemenuhan tuntutan ketiga yaitu membuka pusat layanan di Indonesia. Sampai akhir tahun lalu, RIM menargetkan membuka 36 pusat layanan pelanggan resmi Blackberry. Greg juga mengungkapkan, sejak pertengahan 2010 RIM memberi garansi dua tahun kepada pengguna pelanggan di Indonesia yang membeli handset Blackberry dari distributor resmi. Menurut Greg, pemberian garansi ini belum pernah dilakukan RIM di negara manapun selain Indonesia.
Lalu tuntutan keempat adalah, RIM merekrut tenaga kerja Indonesia secara layak dan proporsional. Kelima, RIM diminta sebanyak mungkin menggunakan konten lokal Indonesia, khususnya perangkat lunak. RIM menjawabnya dengan menggelar forum pengembangan perangkat lunak Blackberry di Bali itu.
Pertumbuhan pengguna BlackBerry yang tumbuh demikian cepat di Indonesia, diakui Greg mendorong RIM menempuh langkah yang belum pernah dilakukan di negara lainnya. ''Developer Conference di Bali juga menjadi salah satu wujud istimewanya Indonesia bagi RIM saat ini,'' lanjutnya. Greg mengaku sudah berkeliling ke berbagai universitas unggulan dan mengajak para mahasiswa mengembangkan perangkat lunak untuk Blackberry.
Server di Indonesia dan akses penegak hukum
Namun, masih ada tuntutan yang belum terpenuhi. Yaitu agar RIM memindahkan servernya ke Indonesia serta memberi akses kepada aparat penegak hukum terhadap jaringan Blackberry.
Jaringan BBM atau pesan antarpelanggan yang dilindungi sistem enkripsi ini dikhawatirkan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan sehingga sulit dilacak. Inilah jua yang menjadi masalah utama RIM dengan Pemerintah India, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Menanggapi dua tuntutan itu, Pejabat RIM Indonesia yang tak ingin disebutkan namanya menjamin RIM akan tetap memprioritaskan semua tuntutan Pemerintah Indonesia. RIM memastikan semua tuntutan Pemerintah Indonesia akan segara diselesaikan meskipun saat ini sifatnya masih lebih makro.
Belum dijawabnya satu persatu tuntutan Pemerintah Indonesia sangat terkait dengan kebijakan internal RIM di kantor pusatnya, Kanada. ''Hingga saat ini, RIM belum dapat memastikan tuntutan mana yang akan dipenuhi dalam waktu dekat dan mana tuntutan yang akan dipenuhi secara menyusul,'' kata pejabat RIM Indonesia itu.