REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sekretaris DPW Ansor Jawa Timur, Masduki Toha, membantah bahwa pengamanan Kongres Gerakan Pemuda Ansor ke-14 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (13/1) hingga Senin (17/1) akan dilakukan Marinir TNI AL. Hal itu untuk mengklarifikasi tuduhan Kepala Satuan Koordinasi Nasional Banser, Tatang Hidayat, bahwa Ketua Umum Syaifullah Yusuf melakukan kesalahan besar terkait pelibatan unsur militer Marinir dan prajurit Kodam V Brawijaya dalam pengamanan Kongres Ansor.
Menurut Masduki, pengamanan sepenuhnya akan diserahkan 150 Barisan Ansor Serba Guna (Banser) yang mendapat pelatihan pengamanan dari Marinir. "Pengamanan diserahkan sepenuhnya kepada Banser yang sebelumnya mengikuti pelatihan di bawah bimbingan Marinir. Jadi, pengamanan tidak melibatkan anggota militer sama sekali," ujar Masduki kepada Republika, Selasa (11/1).
Masduki menyebut masalah pengamanan sebenarnya sudah beres dan Ketua Umum Ansor sudah paham bahwa mekanisme pengamanan harus melibatkan Banser agar tidak dianggap melanggar organisasi partai. "Yang menuduh itu adalah oknum. Dia tidak tahu apa-apa tentang pengamanan. Ansor Jawa Timur yang lebih tahu situasi lapangan sehingga jangan direcoki," jelas anggota DPRD Surabaya tersebut.
Terkait tabrakan jadwal dengan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga akan diselenggarakan di Asrama Haji Sukolilo pada 17 Januari, Masduki mengaku persoalan itu sudah tak ada masalah.
"Kami sudah pesan dari dulu. Tapi karena sempat ditunda-tunda, jadinya baru bisa diselenggarakan tanggal 14 sampai 17 Januari. Jadi, Asrama Haji Sukolilo sudah fix untuk Kongres Ansor," kata Masduki.