REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memuji kepemimpinan dan keberanian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait komitmen penanganan perubahan iklim secara nasional maupun global. "Saya berterimakasih khususnya kepada Presiden Yudhoyono karena impian, keberanian dan kepemimpinannya pada isu yang kita diskusikan dan kita kerjakan," kata Al Gore dalam pidato pembukaan "The Climate Project Asia Pacific Summit" di Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1).
Al Gore memuji keberanian Presiden Yudhoyono untuk tampil ketika terjadi kebuntuan dan tidak ada inisiatif dari negara G77 di berbagai perundingan internasional soal perubahan iklim.
"Dia berbicara ketika tidak ada pemimpin dari negara-negara G77 yang mau tampil dan mengambil inisiatif dan memimpin mereka memecahkan kebuntuan berkepanjangan yang membuat frustasi di beberapa isu," kata penerima penghargaan Oscar melalui film dokumenter "An Inconvinienth Truth" itu.
Dengan kepemimpinan Presiden Yudhoyono, ada sedikit kemajuan dalam perundingan perubahan iklim. "Saya sangat menaruh hormat terhadapnya dan mengagumi kepemimpinan dia dan target yang dia janjikan ketika di Kopenhagen," lanjut Mantan wakil presiden Amerika Serikat itu.
Al Gore datang untuk memberikan pelatihan tentang penanganan perubahan iklim kepada 350 orang dari 21 negara dan sebagian besar berasal dari Indonesia. 350 orang yang lebih kenal sebagai Presenter The Climate Project nantinya akan diminta untuk memberikan pengetahuan tentang perubahan iklim dan penanganannya kepada komunitas di sekitar mereka.