Jumat 07 Jan 2011 07:44 WIB

Paspor Gayus Kelabui Mesin Canggih Milik Ditjen Imigrasi

Foto sosok mirip Gayus Tambunan yang bernama Sony Laksono
Foto sosok mirip Gayus Tambunan yang bernama Sony Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gayus Tambunan diduga lolos dengan paspor 'asli tapi palsu' atas nama Sony Laksono. Paspor yang tampaknya seperti paspor biasa itu ternyata dibuat atas nomor paspor orang lain, yaitu seorang anak bernama Margareta.

Lewat paspor 'aspal' inilah Gayus bisa menembus berlapis-lapis mesin pendeteksi paspor yang ada di Imigrasi Bandara Soekarno Hatta. Kahumas Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Maroloan J Baringbing, pendeteksi paspor di bandara sangat sensitif dan cepat mendeteksi paspor palsu.

Ia menjelaskan, di bandara terdapat mesin yang bernama "Machine Readable Travel Document" (MRTD) yang ada pada "Border Control Management" Imigrasi di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Alat ini diklaim sangat sensitif. Jika petugas imigrasi menjalankan SOP (Standar Operasional Prosedur), paspor dimasukan ke MRTD maka akan memberi kode apabila memang dideteksi ada tanda-tanda paspor palsu.

Ia menjelaskan bahwa MRTD yang sudah standar dari "International Civil Aviation Organization" (ICAO) tersebut bekerja layaknya pemindai dengan laser yang mampu membaca "barcode" yang umumnya digunakan pusat perbelanjaan.

Bedanya, MRTD menggunakan laser acak sehingga dapat memindai satu halaman penuh paspor secara visual. Pengaman fisik paspor, lanjutnya, telah didesain sedemikian rupa oleh Kemenkumham untuk meminimalisir pemalsuan.

Mulai dari penempatan sidik jari, foto, kode tertentu, fitur tertentu, laminasi pengaman yang semuanya standar ICAO, termasuk penggunaan "security paper" khusus paspor yang di Indonesia hanya diproduksi Peruri.

"Jika satu saja pengaman fisik paspor tersebut palsu atau bermasalah sehingga berbeda dari seharusnya alat (MRTD) akan mendeteksi," ujar Baringbing.

Bahkan dengan e-paspor yang mulai diujicobakan bulan Januari 2011 ini, ia mengatakan pengamanan paspor semakin meningkat. Karena selain menggunakan sistem pengaman fisik yang sama dengan paspor konvensional, e-paspor akan ditambahi semacam chip yang menyimpan seluruh data pemegang paspor.

"e-paspor pakai dua sistem. Sitem yang sekarang tetap dipakai yang hanya dapat dipindai MRTD, juga ditambahi sistem pengaman lain hanya dapat dipindai gelombang elektrik," jelasnya.

Saat ditanya apakah lolosnya paspor Sony Laksono yang ternyata palsu dan diduga digunakan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan melalui imigrasi Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta karena ada permainan oknum Imigrasi, Baringbing tidak mau berkomentar.

"Nanti kita lihat hasil penyelidikan tim, kalau komentar dikeluarkan sekarang bisa mengganggu hasil penelitian nantinya," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement