Jumat 07 Jan 2011 05:32 WIB

Menko Kesra: Perlu Dipikirkan Langkah Jaring Pengaman Sosial

Rep: prima restri/ Red: Krisman Purwoko
Penurunan angka kemiskinan mengalami pelambatan
Foto: Pandega/Republika
Penurunan angka kemiskinan mengalami pelambatan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono mengatakan bahwa saat ini perlu dipikirkan langkah-langkah persiapan penaggulangan kemiskinan terkait harga-harga pangan yang merangkak naik.''Harus dipikirkan langkah-langkah yang sifatnya jaring pengaman sosial (JPS) atau social safety net,'' tutur dia kepada wartawan di ruang kerjanya usai Rapat Kabinet di Jakarta, Kamis (6/1).

Agung memaparkan, saat ini ada kecenderungan harga-harga bahan pangan merangkak naik. Seperti gula, kedelai,minyak goreng dan beras.''Harga pangan saat ini penuh ketidakpastian akibat pengaruh global,'' tutur dia.

Agung juga menegaskan, saat ini pemerintah sedang fokus agar jumlah orang miskin tidak kembali meningkat dari 13,3 persen.Untuk itu seluruh kabinet diminta oleh Presiden SBY untuk terjun ke daerah untuk mengantisipasi bila terjadi masalah pangan.''Terutama masalah beras. Karena kekurangan beras bisa berbahaya,'' tutur dia.

Dan saat ini negara-negara di dunia juga membatasi ekspor beras. Tapi stok beras saat ini dalam kondisi aman. Bulog mengatakan bahwa hingga bulan Maret 2011 stok beras aman. Yaitu berjumlah 1,5 juta ton.

Terkait adanya masyarakat yang makan tiwul, Agung menjelaskan bahwa itu adalah alternatif pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun diakui oleh dia bahwa distribusi beras miskin sudah baik tapi terkadang masih terkendala di tingkat daerah. ''Persoalannya sangat lokal dari titik distribusi tidak tersebar ke penerima,'' tutur dia.

Hal ini karena masih ada pemerintah daerah yang tidak mengalokasikan dana di APBD untuk biaya distribusi.''Karena itu segeralah pemda untuk mengalokasikan dana agar distribusi raskin bisa mengenai sasaran,'' kata Agung.

Sementara di tahun 2011 pemerintah akan meningkatkan jumlah beras bagi orang miskin per kepala keluarga dari 13 kilogram menjadi 15 kilogram per bulan. Dan ditambah juga jatah bulan ke-13.''Dan saya berharap distribusi raskin ini benar-benar bisa berjalan,'' tutur Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement