Jumat 07 Jan 2011 03:02 WIB

Patrialis: Tidak Ada Pembuatan Paspor Sony Laksono di Imigrasi Jaktim

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Djibril Muhammad
Menkum HAM Patrialis Akbar
Menkum HAM Patrialis Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar menegaskan, tidak ada permohonan pembuatan paspor atas nama Sony Laksono di kantor imigrasi Jakarta Timur. Hal itu dipastikan Patrialis karena tim yang dibentuknya telah mendatangi kantor imigrasi tersebut.

"Kedua, paspor yang ada ditemukan banyak sekali kejanggalan sehingga sudah dapat dipastikan bahwa itu tidak diproses dikantor imigrasi jakarta timur," katanya sebelum Sidang Kabinet Paripurna di kantor Presiden, Kamis (6/1).

Jadi, kata dia, paspornya asli namun prosesnya tidak di kantor imigrasi Jakarta Timur. "Paspor ini jalan ada kakinya kemudian diproses diluar," tegas Patrialis. Pasalnya, Patrialis memastikan, di semua kantor imigrasi tidak mungkin diproses seperti itu.

Karena, kantor imigrasi mempunyai beberapa kode-kode yang tidak bisa dicontoh oleh pihak lain. Namun demikian, Patrialis menyatahkan bahwa blanko di Imigrasi tersebut pun masih diselidiki. "Oknum siapa yang membawa keluar atau blanko ini dicuri ini sedang dalam penyelidikan, belum selesai," tuturnya.

Meskipun demikian, Patrialis menegaskan bahwa tim juga sudah mendatangi rumah Margareta, dan sudah bertemu keluarganya. Hasilnya yakni surat pernyataan menyatakan bahwa memang paspor Margaretha pada saat itu tidak dilanjutkan yaitu sampai pada saat akan wawancara dan pengambilan pas foto.

Setelah itu, orangtuanya ada kesibukan lain, sehingga paspor itu tidak dilanjutkan prosesnya. Tim, kata Patrialis, juga sudah bertemu dengan Gayus Tambunan di Rutan Cipinang, namun Gayus belum mau memberikan komentar karena ingin meminta izin terlebih dulu kepada majelis hakim yang sedang menangani perkara Gayus.

"Tapi Gayus mengatakan ada satu kalimat yang disampaikan kepada tim bahwa Kantor imigrasi Jaktim tidak terlibat kata tim yang mendengar langsung kalimat Gayus," tambah Patrialis.

Sekarang, menurutnya, tim sedang mendalami kasus ini di Bandara Soekarno Hatta. "Saya ingin minta diungkap kenapa di Soekarno Hatta paspor seperti itu bisa lolos, semestinya tidak bisa lolos," tegas dia. Karenanya, sekarang, di bandara tim juga akan memeriksa siapa petugasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement