REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Sikap pemimpin pemerintahan dalam setahun ini tidak banyak berubah. Orientasi pemimpin pemerintahan saat ini lebih banyak terfokus pada popularitas dan kekuasaan, sehingga penanganan permasalahan rakyat cenderung lambat.
Demikian dikatakan Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Said Tuhuleley dalam refleksi akhir tahun "Pemimpin Tanpa Nurani di Tengah Rentetan Kekalahan Rakyat", Kamis (30/12).
"Pola pemerintahan kita memang cenderung lambat, misalnya pada saat penanganan bencana di berbagai daerah kehadiran presiden di lokasi bencana memang perlu dihargai. Namun, kehadiran itu sebenarnya tidak terlalu penting karena tindakan dari pemimpin itulah yang lebih penting," katanya di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia , pemerintah seharusnya bisa mendorong aparatnya untuk segera bergerak mengatasi persoalan rakyat. Namun demikian, justru pemerintah saat ini malah terkesan mementingkan kaderisasi politik yang cenderung untuk keperluan pribadi yang tidak sehat.
"Hal itu terlihat dari kepemimpinan yang menunjukkan sistem monarki dengan mementingkan keluarganya terlebih dulu untuk bisa duduk pada kekuasaan dan melanggengkannya. Inilah yang kita sayangkan," katanya, mengkritik.