REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik, M Qodari, menilai Partai Demokrat hanya sekadar menggertak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk dikeluarkan dari kabinet.
"Kalau saya melihat, ancaman Demokrat itu hanya 'gertak sambal' saja. PKS dan PPP tidak akan direshuffle," kata Qodari di Jakarta, Kamis, menanggapi adanya ancaman dari Partai Demokrat yang ingin mengeluarkan PKS dan PPP dari Kabinet Indonesia Bersatu II karena ingin membentuk poros tengah di Sekretariat Gabungan (Setgab).
Oleh karena itu, PKS maupun PPP tidak perlu kuatir dengan ancaman tersebut. "Tak perlu kuatir dengan ancaman tersebut," kata Direktur Eksekutif Indobarometer itu.
Ia menjelaskan, apa yang akhir-akhir ini terjadi di Sekretariat Gabungan seperti adanya keluhan dari PKS dan PPP tentang ketidak terbukaan, ketidak jujuran dan adanya kepentingan politik dari Demokrat dan Golkar di Setgab tak lain adalah provokasi akhir tahun yang dilakukan masing-masing partai politik pendukung pemerintah.
"Tapi itu semua tidak akan berdampak pada reshuffle. PKS dan PPP hanya sedikit memberikan kejutan di akhir tahun. Kejutan-kejutan kecil tersebut karena ada kekecewaan dari kedua partai tersebut. Namun tidak berimplikasi besar seperti terjadi reshuffle," kata Qodari.