Jumat 24 Dec 2010 06:56 WIB

Empat Langkah untuk Tingkatkan Produksi Beras

Rep: yasmina hasni/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Pemerintah akan menerapkan empat langkah untuk menggenjot produksi beras. Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan target produksi dalam negeri tahun depan mencapai 39 juta ton.

Suswono menjelaskan, angka itu setara dengan 69 juta ton gabah kering giling. Untuk mencapai sasaran itu, katanya, ada empat upaya yang harus dilakukan. Pertama, intesifikasi pangan dengan menggunakan varietas padi yang cocok dengan kondisi lahan yang ada.

Dia mengatakan, untuk lahan genangan ada varietas padi namanya INPARA. Sedangkan, varietas INPAGO untuk daerah sedikit air atau tadah hujan. “Kemudian, daerah endemi wereng atau batang cokelat ada varietas tahan hama yaitu INPARI 13,” katanya usai Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (23/12).

Kedua, tahun depan, Mentan akan mencetak sawah baru seluas 70 ribu hektar. "Langkah ini untuk mengimbangi ancaman konversi lahan," ujarnya. Ketiga, membangun 5.200 embung untuk menampung air hujan. Sebab, kata Suswono, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meramalkan curah hujan tinggi hanya berlangsung hingga Maret 2011 nanti.

Artinya, mulai April 2011 hujan curah hujan mulai menurun. Rencananya, setiap kecamatan di seluruh Indonesia akan memiliki satu embung. Keempat, menyiapkan siaga hama dengan melibatkan TNI dan petugas penyuluh pertanian. Suswono menambahkan, keempat langkah itu untuk menggenjot produksi maupun mengamankan stok beras selama tahun 2011.

Dengan begitu, harapannya tahun depan pemerintah tidak perlu mengimpor lagi. “Kita mengharapkan kalau sudah sesuai target, tahun depan tidak impor," kata Suswono menambahkan, tahun ini pemerintah mengimpor beras lantaran produksi beras tidak mampu menyisakan cadangan yang memadai. Dia mengatakan, sebenarnya produksi beras Indonesia tahun ini bisa mencapai 38 juta ton.

Adapun, tingkat kebutuhan beras mencapai 33 juta ton. Meski masih ada selisih sebesar 5 juta , kata Suswono, jumlah itu sangat tipis untuk sebuah negara besar seperti indonesia. "Cadangannya sangat tipis kurang untuk dua bulan karena per bulan kebutuhan beras mencapai 2,7 juta ton," katanya.

Makanya, hingga akhir tahun ini Bulog mesti mengumpulkan cadangan beras hingga 1,5 juta ton. Caranya, lewat pasokan dari dalam negeri maupun impor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement