REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG-- Kepolisian Resor Rembang, Jawa Tengah, Kamis, masih menyelidiki perampokan bersenjata terhadap pasangan suami istri, Bahrin-Suyatin, pedagang emas berasal dari Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, pada Rabu (15/12). Keduanya ditodong saat mengendarai sepeda motor. Emas seberat 3 kg dan uang Rp 40 juta pun melayang.
"Kami baru bisa meminta keterangan dari korban pada Kamis (16/12), karena usai melaporkan kejadian yang menimpanya pada Rabu (15/12), korban masih mengalami tekanan. Ini pun, baru suaminya yang kami mintai keterangan, sedangkan istrinya masih tergolek lemas di rumahnya akibat tekanan berat," kata Kepala Polres Rembang, AKBP Kukuh Kalis Susilo, didampingi Kepala Polsek Kaliori, AKP M. Bahrin, di Rembang, Kamis.
Ia menjelaskan, perampokan terjadi di Jalan Desa Wiroto-Meteseh, sekitar satu kilometer dari Pertigaan Wiroto pada Rabu pukul 10.00 WIB, saat korban dalam perjalanan pulang dari Pasar Kedungasem, tempat korban menjual barang dagangannya.
"Berdasarkan keterangan korban kepada penyidik, perampokan berawal saat korban pulang dari pasar dan mengemudikan sepeda motornya dengan kecepatan sedang karena cuaca gerimis. Tiba-tiba korban dipepet oleh dua pria tak dikenal berboncengan sepeda motor dari arah berlawanan hingga terjatuh," katanya.
Kedua perampok tersebut, katanya, lantas mengeluarkan senjata jenis revolver dan menodongkannya ke korban. "Sang suami sempat beberapa saat berupaya mempertahankan tas berisi uang tunai dan emas dagangan seberat tiga kilogram milik korban, sebelum akhirnya merelakannya dibawa kabur perampok," katanya.
Ia mengatakan, senjata yang digunakan kedua perampok tersebut diduga bukan merupakan revolver asli alias senjata mainan dan hanya untuk menakut-nakuti korban.