Jumat 17 Dec 2010 00:21 WIB
DPR-Mendagri Bersitegang

Teriakan "Mendagri Turun," Warnai Sidang Paripurna

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Stevy Maradona
Mendagri Gamawan Fauzi
Mendagri Gamawan Fauzi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--DPR dan Mendagri, Gamawan Fauzi, bersitegang dalam Sidang Paripurna, Kamis (16/12). Sejumlah anggota DPR melakukan interupsi yang tidak berkaitan dengan agenda sidang, meminta Gamawan untuk lebih memerhatikan aspirasi masyarakat Yogyakarta.

Kehadiran Gamawan dalam rangka pengesahan UU Politik sempat dihujani kritik dan tanggapan pedas dari beberapa anggota dewan. Tanggapan paling keras datang dari anggota Fraksi PDIP, Ario Bimo.

Ario menuding Gamawan tidak menghargai perasaan masyarakat Yogyakarta yang menginginkan keistimewaan daerahnya. Dia pun menyarankan Gamawan untuk tidak banyak berbicara prihal masalah yang telah menjadi polemik luas.

Sejumlah anggota Dewan makin memperpanas tensi sidang dengan pernyataan yang menyudutkan menteri. "Menteri turun! Celetuk salah satu anggota.

Mendengar pernyataan dewan, Gamawan yang saat itu hendak menyampaikan tanggapannya atas UU parpol, coba angkat suara. "Saya ingin memberi tanggapan atas pernyataan saudara Ario Bimo," katanya.

Namun pimpinan sidang Pramono Anung melarangnya. Ia beralasan Gamawan hadir di forum paripurna sebagai wakil Presiden. "Bila ingin memberikan pandangan harap disampaikan di luar Paripurna," kata Pramono.

Pernyataan Wakil Ketua DPR, membuat riuh ruang sidang. Beberapa anggota coba melayangkan interupsi. Gamawan tidak terima. ""Saya merasa diperlakukan tidak adil. Anggota dewan berhak melontarkan pandangannya tentang saya. Tapi saya tidak diperkenankan melakukan klarifikasi. Ini akan jadi catatan bagi saya pribadi," katanya sambil di sambut tepuk tangan segelintir anggota dewan.

Menanggapi pernyataan Gamawan, sebagian anggota kembali melayangkan celetukanya. "Menteri turun!" Situasi panas ini berakhir setelah pimpinan sidang mengetik palu untuk mempersilahkan menteri yang hadir meninggalkan ruang sidang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement