REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN-- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengaku siap untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membicarakan seputar polemik Rancangan Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pada prinsipnya saya siap untuk bertemu presiden, sedangkan untuk tawaran mediasi dari Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu jangan tanyakan pada saya, tapi tanyakan pada pak Jarwadi (Rektor UGM Prof Sudjarwadi)," katanya di Pakem, Sleman, Kamis.
Seperti diberitakan, UGM Yogyakarta siap mensinergikan filosofi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengenai pengisian jabatan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Upaya itu untuk menemukan instrumentasi terbaik bagi kesamaan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sultan," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudjarwadi di Yogyakarta.
Sultan sendiri mengaku sampai saat ini belum dihubungi pihak UGM Yogyakarta terkait dengan rencana tersebut. "Saya belum dihubungi, itu kan kabar di koran, jika Pak Jawardi bersedia ya `monggo` silakan saja," katanya.