Kamis 16 Dec 2010 08:14 WIB

Pemerintah Diminta Membangun Kantor Pos di Daerah Terpencil

REPUBLIKA.CO.ID,

BANDUNG--Meskipun tekor ongkos transportasi, PT Pos Indonesia menyatakan siap menempatkan petugas pos di wilayah perbatasan. PT Pos kini menunggu order pembukaan kantor dari Kementerian Informasi dan Komunikasi.

"Adanya kode pos merupakan identitas dan wilayah Republik Indonesia, Pos Indonesia siap menempatkan petugas di pulau terluar, dan salah satunya Kantor Pos ada di Sebatik," kata

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT Pos Indonesia, Setyo Riyanto, Rabu (15/12).

Ia mengakui, pengoperasikan kantor dan petugas di pulau terluar maupun di kawasan terpencil bukan hal mudah dan tidak menguntungkan secara profit. Namun kehadiran Kantor Pos menandakan identitas dan wilayah NKRI.

Menurut Setyo, pihaknya sudah menyampaikan hal itu kepada Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Pihaknya menyerahkan kepada Kominfo bila akan membangun kantor pos di pulau terluat Indonesia, dan PT Pos Indonesia akan menempatkan petugasnya di sana.

"Bila pemerintah membangunkan kantornya, kita tempatkan petugas di sana demi perekat NKRI. Kami sendiri tidak bisa memutuskan untuk membangun kantor di sana, karena sebagai perusahaan kami dituntut untuk untung," kata Setyo.

Sejauh ini, ia belum mendapat jawaban dari pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo untuk membuka Kantor Pos di pulau terluar itu. Namun tidak menutup kemungkinan hal itu ditempuh untuk memberikan identitas sebagai wilayah kedaulatan RI.

Terkait kemungkinan pembukaan Kantor Pos di pulau terluar Indonesia dilakukan secara sinergis, kata Setyo cukup sulit untuk merealisasikanya karena anggaran untuk operasional Kantor Pos itu cukup besar.

"Namun bila kantornya disiapkan pemerintah, kita siap operasikan, meski tidak menguntungkan sekalipun," katanya.

Ia menyebutkan, PT Pos Indonesia saat ini tengah digenjot untuk mendapatkan keuntungan di tengah persaingan dan munculnya kompetitor bidang logistik yang merambah dan mengambil pasar Pos Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement