REPUBLIKA.CO.ID,SEBATIK, KALTIM--Wakil Presiden Boediono, Selasa 14/12), direncanakan meninjau Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, yang terletak di garis perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. "Direncanakan Wapres akan berada di Sebatik selama dua jam untuk meninjau sejumlah lokasi yang memiliki perbatasan dengan Malaysia," kata Kepala Biro Media Massa pada Deputi Administrasi Setwapres Is Budi Santoso di Pulau Sebatik, Kaltim, Senin.
Menurutnya, kunjungan Wapres yang disertai oleh sejumlah menteri ke Sebatik tersebut merupakan rangkaian kunjungan Wapres ke Kalimantan Timur selama dua hari, 13-14 Desember 2010. Pada 13 Desember, Wapres, Ibu Herawati Boediono dan rombongan berkunjung ke Balikpapan untuk menghadiri Hari Nusantara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Is Budi mengatakan, pada hari kedua kunjungan, Wapres akan meninjau Pulau Sebatik untuk melihat dari dekat sejumlah lokasi yang berhadapan langsung dengan Malaysia. Wapres, katanya, akan meninjau Pangkalan TNI AL Pulau Sebatik dan akan mendapat paparan dari Danguspurlatin Laksma TNI Widodo mengenai kondisi terakhir perbatasan kedua negara. "Setelah itu Wapres akan menuju pos pengamanan perbatasan Pulau Sebatik," katanya.
Direncanakan pada pukul 13.00 Wita, kata Is Budi, Wapres dan rombongan akan meninggalkan Pulau Sebatik menuju Tarakan menggunakan helikopter. Setelah tiba di Tarakan dan istirahat sejenak, Wapres dan rombongan meninggalkan Kaltim untuk selanjutnya kembali ke Jakarta menggunakan pesawat Kepresidenan.
Sebelum meninjau lokasi perbatasan, Wapres direncanakan akan berada di Pondok Pesantren Mutiara Bangsa dan akan menyaksikan pemberian bantuan dana oleh para pejabat BUMN untuk program peningkatan pendidikan dan kesehatan di Kecamatan Sebatik.
Sejumlah BUMN yang akan memberikan bantuan adalah PT PLN sebesar Rp100 juta, PT Bank Tabungan Negara Rp200 juta, PT Bank Negara Indonesia Rp200 juta, PT Bank Rakyat Indonesia Rp200 juta, PT Bank Bukopin Rp50 juta, serta penyerahan bantuan mendiknas Rp2,01 miliar.