REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kuasa hukum Abu Bakar Ba'asyir, M. Luthfie Hakim mengatakan bahwa tempat dilaksanakannya operasi ustad Abu Bakar Ba'asyir hingga saat ini belum pasti, menyusul terjadi gangguan serius terhadap mata dan lutut selama dalam masa tahanan. "Kita saat ini belum dapat memastikan apakah Ba'asyir akan dioperasi di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), karena komunikasi dengan pihak berkompeten berjalan lancar," katanya saat di Jakarta, Minggu (12/12).
Awalnya, lanjut dia, Ba'asyir akan menjalani operasi di RSPP, tapi bila memang ada hambatan maka operasi mata pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki ini dilaksanakan di Rumah Sakit Aini. "Kita berharap sore ini sudah ada kepastian tempat Ba'asyir akan menjalani operasinya, kalau bisa lebih cepat pada hari Senin (13/12) operasi sudah dapat dilaksanakan," katanya.
Namun Luthfie tidak menyatakan lebih jelas mengenai apa hambatan yang dialami pihaknya untuk melaksanakan operasi terhadap Ba'asyir di RSPP. Luthfie mengatakan perlu dipercepatnya operasi terhadap Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), lantaran kondisi mata yang mengalami gangguan semakin memburuk dan menyerang syaraf.
Saat ini, Mabes Polri sudah mengeluarkan izin berobat untuk Ba'asyir di luar Rumah Tahanan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim). Rencananya Ba'asyir akan dioperasi oleh dokter Isfahani. Permohonan operasi untuk Ba'asyir karena adanya keluhan yang serius pada mata sebelah kiri.
Mata sebelah kiri Ba'asyir hanya bisa melihat cahaya saja, dan kondisi itu sebenarnya sudah dialami sejak enam bulan lalu. Selain itu, lutut kaki sebelah kirinya juga dikeluhkan sakit. Gangguan fisik yang dialami oleh Ba'asyir, disebabkan kurangnya cahaya di dalam Rutan Bareskrim tempat Ba'asyir ditahan.