Kamis 09 Dec 2010 03:11 WIB

Kebutuhan Rumah Indonesia Kurang 500 Ribu Unit Per Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kebutuhan perumahan di Indonesia rata-rata per tahunnya mencapai 700 ribu unit, sementara itu kemampuan untuk membangun perumahan hanya 200 ribu per tahunnya. "Jadi masih ada kekurangan sekitar 500 ribu unit rumah per tahunnya untuk pemenuhan kebutuhan rumah hunian di Indonesia," kata Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa, di Bandung, Rabu (8/12).

Suharso mengatakan, agar kebutuhan perumahan di Indonesia tersebut bisa tercapai maka pihaknya akan melakukan berbagai usaha seperti intervensi melalui undang-undang atau peningkatan program Fasilitas Likuidasi Pembiayaan Perumahan dan lain-lain. Ia berharap ada intervensi untuk menambah jumlah kebutuhan perumahan agar berdampak pada peningkatan produsksi rumah di Indonesia.

"Saya berharap, tahun 2012, produksi rumah di Indonesia per tahunnya mencapai 12 juta per unit," kata Suharso, yang ditemui usai meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kampus Universitas Pasundan (Unpas), Jalan Setiabudhi, Bandung. Dia menambahkan, Rusunawa Unpas tersebut merupakan hibah dari Kementerian Perumahan Rakyat untuk mahasiswa Unpas.

"Ini merupakan hibah dari kami untuk Unpas, kenapa dipilih Unpas karena kampus Unpas ini mewakili paguyuban pasundan," kata Suharso.

Sementara itu, Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Didi Turmudzi, mengatakan rusunawa tersebut penggunaannya dikhususkan bagi mahasiswi. "Untuk tahap awalan ini, peruntukannya bagi mahasiswi karena dari 3.500 mahasiswa Unpas, 65 persennya adalah mahasiswi," kata Didi Turmudzi.

Didi menangatakan, rusunawa ini dibangun di kawasan kampus dengan luas lahan 3.500 meter persegi, dan luas bangunan 4.050 meter persegi. Menurut dia, rusunawa tersebut terdiri dari lima lantai, yang memiliki 98 unit ruangan dengan tipe ruangan dari ialah tipe 21 sehingga dapat dihuni oleh tiga sampai empat orang mahasiswi.

sumber : Ant

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement