REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) terpilih, Ilham Habibie, menyatakan ia akan membawa organisasi ini menjadi lebih profesional, netral dan bersih dari kepentingan politik. "Saya akan menjadikan ICMI organisasi yang efektif dan profesional, dan fokus pada penyelesaian masalah bangsa," kata Ilham seusai pemilihan presidium ICMI di IICC, Bogor.
Putra mantan presiden BJ Habibie itu menjelaskan, ia mempunnyai tiga target utama dalam memimpin ICMI, yakni membuat kepemimpinan yang solid, menjadikan ICMI organisasi yang efektif, efisien dan profesional, serta fokus pada program-program yang dirasakan di akar rumput atau rakyat.
Ilham meraih suara terbanyak yakni 410 suara dalam proses pemilihan yang berlangsung sejak Senin malam hingga Selasa pukul 11.00 WIB itu.
Kandidat lainnya yang masuk lima besar sehingga menjadi presidium adalah Nanat Fatah Natsir (308 suara), Marwah Daud Ibrahim (276), Priyo BUdi Santoso (271) dan Sugiharto (321).
Ilham mengatakan, meskipun ia sebagai peraih suara terbanyak, namun bukan berarti ia otomatis menjadi ketua presidium. "Saya orangnya pragmatis, saya akan bicara dulu dengan teman-teman di presidium ini," katanya.
Demikian pula mengenai model kepemimpinan di presidium, menurut Ilham tetap akan bisa efektif. Apalagi tokoh-tokoh di presidium tersebut memiliki keahlian yang berbeda-beda, sehingga bisa saling mengisi.
Sementara itu mengenai kemungkinan ada kepentingan politik di ICMI, Ilham menegaskan bahwa ICMI sejak dulu bukan wahana politik. "Jika ada pemimpin ICMI yang punya pendapat politik silakan saja, tapi itu di luar ICMI," katanya.
Menurut Ilham, ICMI harus selalu netral dan berpihak pada rakyat.