REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Lahar dingin Gunung Merapi, Selasa, mulai mengaliri Kali Woro di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sehingga dikhawatirkan menerpa berbagai desa di bantaran sungai tersebut. Petugas Pos Pantau Balerante, Sukamto Sastro, di Klaten, Selasa, mengatakan, lahar dingin mengalir sepanjang 10 kilometer dari puncak gunung di perbatasan Jateng dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.'
Dia menyatakan memperkirakan hujan yang turun dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir membuat material vulkanik Merapi di kawah gunung tersebut luruh dan menjadi lahar dingin yang mengaliri beberapa sungai dari puncak Merapi. "Lahar dingin tersebut bersuhu tinggi dan mengeluarkan asap belerang yang dapat mengganggu pernapasan," katanya.
Pihaknya meminta warga setempat menjauh dari sekitar bantaran Kali Woro karena ancaman lahar dingin masih terjadi. Pada kesempatan terpisah, Penasehat Paguyuban Sabuk Gunung Merapi, Sukiman, mengatakan, volume lahar dingin yang mengaliri Kali Woro pada Selasa (30/11) tergolong besar jika dibandingkan dengan lahar yang mengalir pada erupsi sebelumnya.
"Tiga desa yang harus diwaspadai terkena dampak langsung lahar dingin Merapi adalah Desa Kendalsari dan Talun di Kecamatan Kemalang serta Desa Sukorini di Manisrenggo yang terlatak di hilir Kali Woro," katanya. Dia memprediksi material vulkanik lahar dingin yang luruh tersebut tidak mencapai satu persen jika dibandingkan dengan seluruh material di puncak Merapi sehingga warga harus tetap waspada.
Hingga Selasa, status Gunung Merapi masih ditetapkan di level "awas" oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi karena erupsi masih terjadi. Kawasan rawan bencana erupsi Merapi yang dipetakan PVMBG di Kabupaten Klaten adalah 10 kilometer dari puncak dan 300 meter dari bibir Kali Woro. Selain aliran lahar dingin mulai membanjiri Kali woro, lahar dingin juga membanjiri Kali Code di kawasan Kota Yogyakarta.