REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Usai Tanggap Darurat Merapi 9 Desember mendatang, penyelamatan perekonomian rakyat harus menjadi prioritas. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, selain merancang bangunan hunian sementara (huntara) bagi pengungsi, juga disiapkan cash for work.
“Selain menangani huntara ada juga aset lapangan pekerjaan. Kami bukan ingin membantu pemilik Salak, tetapi menyelamatkan 17 ribu lapangan pekerjaan,” jelasnya.
Untuk membicarakan persiapan masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BNPB akan mengadakan rapat koordinasi pada Kamis (25/11) malam bersama Gubernur DIY dan Gubernur Jateng dengan mengundang semua bupati/walikota.
Dalam kesempatan itu, Syamsul Maarif juga menyampaikan situasi terakhir pengungsi yang kini berjumlah 111 ribu orang, tersebar di 707 titik di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dia menjelaskan masih terdapat kesimpangsiuran mengenai data jumlah pengungsi. Apalagi ditambah dengan adanya perubahan batas daerah aman. “Ternyata masih perlu verifikasi,” katanya.