REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, berencana meninjau Gunung Bromo di Jawa Timur. Ini karena terus meningkatnya aktivitas gung kawasan wisata tersebut hingga dinaikkan statusnya dari waspada menjadi awas atau level IV.
"Sore ini saya akan meninjau Gunung Bromo. Setelah kembali dari peninjauan langsung ke Gunung Bromo saya baru akan memberikan keterangan yang lebih menyeluruh," kata Agung Laksono di Jakarta, Rabu (24/11). Agung menjelaskan pada saat ini dia belum bisa memberikan keterangan rinci mengenai kondisi Gunung Bromo secara keseluruhan.
Selama berada di gunung api yang menjadi primadona dan ikon pariwisata Jatim tersebut, dia akan memantau langsung aktivitas vulkanik dan mendengarkan paparan dari pejabat berwenang setempat. Ia menjelaskan penanganan Gunung Bromo harus dilakukan sebaik mungkin, mengingat kawasan tersebut adalah daerah wisata.
"Akan terjadi dampak yang sangat buruk bagi perekonomian warga, jika penanganannya tidak dilakukan sejak dini," ucapnya menegaskan. Dia juga mengimbau kepada masyarakat setempat untuk mematuhi segala macam kebijakan yang dikeluarkan pejabat berwenang, khususnya soal jarak aman dan mengungsi jika diharuskan.
Agung menambahkan berdasarkan laporan yang dia dapat dari pemerintah setempat, telah disediakan beberapa titik pengungsian sebagai langkah antisipasi penanggulangan bencana.
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Bromo di Ngadisari, Cemorolawang, Probolinggo, aktivitas gempa vulkanik meningkat sejak 8 November 2010.
Sejak tanggal 8 November 2010 mulai tercatat tremor vulkanik dan status kegiatan Gunung Bromo meningkat terus, sehingga akhirnya dinaikkan menjadi awas (level IV) pada 23 November pukul 16.30 WIB. Gunung Bromo secara administratif terletak di Kabupaten Probolinggo dan tinggi puncaknya 2.329 mdpl (meter dari permukaan laut).