REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Warga korban letusan Gunung Merapi turut diberangkatkan sebagai transmigran oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, ke pulau Kalimantan. Mereka menjadi transmigran karena harta bendanya ludes.
Dari data Kemenakertrans, warga yang diberangkatkan menjadi transmigran sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) atau 503 jiwa asal DIY dan Jawa Tengah. Selain transmigran reguler, terdapat pula korban letusan Gunung Merapi sebanyak 12 KK atau 39 jiwa. Mereka terdiri dari 10 KK (33 jiwa) asal Sleman, Yogyakarta dan 2 KK (6 jiwa) asal Boyolali Jawa Tengah.
Para transmigran ini bakal dikirim ke Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Menakertrans Muhaimin Iskandar melepas keberangkatan 150 KK transmigran itu di Semarang, Jawa Tengah. "Pengiriman dan penempatan warga transmigrasi ini merupakan bagian integral dari program penempatan tahun 2010 yang ditargetkan sejumlah 10 ribu KK di berbagai lokasi penempatan transmigran di seluruh Indonesia," papar Muhaimin.
Sebelumnya, para korban yang terkena dampak letusan gunung Merapi itu telah mengikuti program persiapan transmigrasi. Sesuai dengan keinginan dan kesempatan yang ada, imbuh Muhaimin,akhirnya mereka diberangkatkan terlebih dahulu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Priyanto Djarot Nugroho menjelaskan,tawaran bantuan dari Pemprov Kaltim juga berupa kesempatan kerja. Menurutnya,para transmigran asal DIY dan Jawa Tengah yang jadi korban Merapi ditempatkan di 230 UPT di Kaltim. Serta disediakan lahan 360 hektar kelapa sawit untuk digarap.
Daerah tujuan transmigrasi:
1. 50 KK Para transmigran asal DIY terdiri dari 10 KK asal Kodya Yogyakarta dan 15 KK asal Bantul dengan tujuan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Sedangkan 10 KK asal Sleman dan 15 KK asal Kulon Progo akan ditempatkan di Sabung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
2. 100 KK asal Jawa Tengah terdiri dari 10 KK asal Blora dan 15 KK asal Jepara ditempatkan ke Kumai Sebrang, Kobar, Kalimantan Tengah. 10 KK asal Boyolali, 10 KK asal Kabupaten Semarang dan 5 KK asal Kota Semarang di tempatkan di Kandan Kotim, Kalteng. Sedangkan 10 KK asal Karanganyar, 15 KK asal Cilacap, 10 KK asal Wonosobo, 10 KK asal Batang dan 5 KK asal Kota Semarang akan ditempatkan di Tanjung Buka, Bulungan Kalimantan Timur