REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah kini tengah menyiapkan skema padat karya untuk korban bencana Gunung Merapi. Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat mengatakan, hal tersebut diputuskan dalam rapat bidang penanggulangan bencana di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat.
Yopie mengatakan, dalam rapat tersebut mengemuka pentingnya kebutuhan pekerjaan bagi masyarakat yang terkena bencana letusan Gunung Merapi. Selain diharapkan membantu pengungsi dari sisi psikologis, adanya lapangan pekerjaan juga akan memberikan uang tunai bagi masyarakat di pengungsian untuk penghidupan.
Menurut dia, dalam rapat dikemukakan laporan studi Fakultas Psikologi UGM bahwa semakin banyak pengungsi yang mengalami trauma secara psikologis. "Ini perlu diketahui bahwa manusia tidak hanya perlu makan dan 'shelter' yang sejauh ini masih cukup," katanya.
Untuk itu, menurut dia, masalah ini menjadi perhatian Wapres dan akan segera ditangani dan mempercepat pembentukan skema padat karya sehingga dapat segera dilaksanakan. "Tadi arahan Bapak Wapres bahwa masalah psikologis ini krusial. Jadi ini penting sekali untuk segera dikerjakan, itu sebabnya tadi dibahas kemungkinan program-program padat karya, sehingga pengungsi bisa dapat pekerjaan," katanya.
Menurut dia, salah satu pekerjaan yang bisa dipadatkaryakan adalah pembersihan abu vulkanik, sebab berdasarkan peneliti Jepang, abu vulkanik memiliki dampak jangka panjang dan bebrahay ila tidak segera dibersihkan. Rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono tersebut dihadiri oleh kementerian terkait yaitu Menko Kesra yang diwakili Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yahya Muhaimin.
Selain itu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana, Kementerian Kesehatan yang diwaliki Sekjen, dan Menteri Keuangan yang juga diwakili Sekjen. Hadir pula Ketua Unit Kerja bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto.
Sangat diperlukan
Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto usai rapat mengatakan, pemberian pekerjaan kepada korban bencana Merapi sangat diperlukan mengingat sampai saat ini sulit untuk memperkirakan sampai kapan status merapi menjadi stabil. Menurut dia, pekerjaan yang dipadatkaryakan bukan hanya kepada pengungsi saja, namun juga mereka terkena akibat dari letusan Gunung Merapi tersebut.
Sebab, menurut dia, banyak lahan usaha yang kemudian bangkrut karena terkena debu vulkanik seperti mereka yang memiliki sawah, peternak atau pun juga lahan usaha lainnya. Untuk pendanaan, menurut dia, belum diketahui secara pasti sebab masih dibahas dan dibuatkan matriksnya oleh Bappenas. Namun demikian Wapres telah meminta kementerian/lembaga untuk membantu.
"Maka diminta semua kementerian/lembaga dengan sisa dana yang ada di 2010 itu ada pekerjaan-pekerjaan yang bisa dipadatkaryakan. Jadi mereka yang kerja, digaji setiap hari sekian rupiah, sehingga mereka tetap mendapatkan penghasilan," katanya. Selain itu, menurutnya juga akan menggunakan sisa PNPM Mandiri.
Ia menambahkan, saat ini matriks tersebut tengah dipersiapkan oleh Bappenas. "Tunggu dari Bappenas. Nanti kan 'master plan'-nya baru akan selesai awal desember. Dari situ akan keliatan semua, biaya untuk masing-masing," katanya.