Rabu 17 Nov 2010 23:35 WIB

Pemprov DIY Siapkan Bantuan Modal dan Shelter untuk Korban Merapi

Rep: Yoebal Ganesha/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Antara
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pemprov DI Yogyakarta sudah mulai merancang program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca letusan Gunung Merapi. Sri Sultan HB X mengakui program yang menyangkut pemulihan korban Merapi ini lebih sulit, karena juga harus dilakukan berkaitan dengan upaya menghidupkan perekonomian.

Untuk membantu menghidupkan kembali perekonomian mereka, kata Sultan, Pemprov diantaranya akan memberikan bantuan modal usaha, melalui Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) dengan bunga enam persen. ''Pinjaman ini tanpa agunan melalui BUKP. Dengan modal tersebut diharapkan roda perekonomian mereka bisa bergerak kembali,'' ujarnya, Selasa (16/11), di Kepatihan.

Sultan mengatakan, Pemprov saat ini juga sedang melakukan pendataan korban Merapi yang dibuat berdasarkan per nama. Menurutnya, umumnya korban Merapi yang rumahnya hancur kini sudah tak punya apa-apa lagi. ''Kalau dirogoh saku celananya, mungkin juga sudah tidak ada uangnya sama sekali. Untuk itulah mereka harus dibantu modal, agar bisa berusaha kembali,'' katanya.

Sultan sendiri belum bisa menyebutkan berapa bantuan modal yang  dibutuhkan, karena masih menunggu program pendataan dan penyusuan program kebutuhannya. Dia juga menjelaskan, saat ini Pemprov terus mematangkan konsep pembangunan shelter untuk warga korban Merapi. ''Shelter ini akan difungsikan setelah masa tanggap darurat selesai dan Merapi sudah diturunkan statusnya,'' jelasnya.

Menurut Sultan, di sekitar shelter-shelter tersebut nantinya masih akan masih ada lahan yang bisa diusahakan penghuni untuk bercocok tanam atau memelihara ternak atau ikan. Dia berharap, dengan cara ini perkonomian para korban ini bisa tertata, sebelum nantinya mereka kembali ke rumahnya masing-masing.

Untuk tahap awal, kata Sultan, setidaknya dibutuhkan 345 shelter, yang rencanya akan dibangun di tanah kas  Desa Pelemsari, sekitar 12 kilometer dari puncak Merapi. ''Masyarakat disana kan tidak mau terlalu jauh pergi. Yang penting shelter ini aman dan mereka jangan di barak lagi,'' tutur Sultan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement