Selasa 16 Nov 2010 07:39 WIB
Recovery Merapi

Pemkab Klaten Bangun Rumah Sementara di Balerante

Kerusakan akibat letusan Gunung Merapi
Foto: Antara
Kerusakan akibat letusan Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akan membangun rumah sementara bagi para warga lereng Merapi yang kehilangan tempat tinggal akibat erupsi besar Merapi pada Jumat (5/11) dini hari lalu.

"Rumah sementara akan dibangun di dekat lokasi rumah warga sambil mereka membenahi rumah yang luluh lantak oleh awan panas Merapi," kata Bupati Klaten Sunarna, Senin.

Dengan demikian, kata dia, warga dapat menggunakan rumah sementara tersebut sebagai lokasi tinggal sebelum renovasi rumah selesai dilakukan.

Sunarna mengatakan saat ini telah dilakukan pendataan jumlah rumah yang rusak parah di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Klaten.

"Pendataan oleh Bappeda bertujuan untuk mencocokkan data jumlah rumah yang rusak dengan jumlah keluarga yang menempatinya," kata Sunarna.

Kemungkinan besar, lanjutnya, rumah sementara akan dibangun di lapangan Balerante yang akan menampung puluhan keluarga di desa tersebut.

Dia menambahkan dana yang akan digunakan untuk pembangunan penampungan sementara para warga tersebut adalah pos dana tak terduga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 2 miliar. "Jika dana tersebut tidak mencukupi, Pemkab akan mengajukan penambahan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana ataupun Pemerintah Provinsi Jateng," katanya.

Terkait pemberian dana kompensasi kerusakan rumah oleh pemerintah pusat melalui BNPB kepada warga lereng Merapi, Sunarna mengatakan pihaknya belum mendapatkan koordinasi lanjutan mengenai mekanisme pemberian bantuan tersebut. "Belum ada surat resmi terkait pemberian bantuan itu sehingga Pemkab belum dapat menempuh langkah apapun," katanya.

Menurut Kepala BNPB Syamsul Maarif, dana bantuan tersebut adalah sebesar Rp 1 juta hingga Rp 15 juta yang disesuaikan dengan kondisi rusaknya rumah mereka. "Rumah yang rusak berat akan diberi stimulus Rp 15 juta, rusak sedang Rp 10 juta, dan rusak ringan Rp 1 juta," kata Syamsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement