Jumat 12 Nov 2010 06:51 WIB

Komisi VIII Persoalkan Kemenag tak Urusi Pengungsi Merapi

Rep: bowo pribadi/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG—Komisi VIII DPR RI mengkritik jajaran Kementrian Agama (Kemenag) kurang responsif terhadap terjadinya bencana alam letusan Gunung Merapi  di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Kadir Karding mengatakan, Hingga bencana letusan Gunung Merapi saat ini, belum ada satu personil Kemenag yang turun ke lapangan membantu meringankan penderitaan pengungsi.

Padahal, peran jajaran Kemenag dalam penanganan bencana alam sangat penting bagi warga yang menjadi korban. Mereka tak hanya butuh bantuan pangan, sandang, papan dan kesehatan. Namun juga dukungan moral spiritual.

“Saat ini Kemenag masih saja sibuk hanya mengurusi ibadah haji. Menteri Agama itu bukan Menteri Haji, jangan hanya urusi masalah haji, tapi bantu juga saudara-saudara kita di pengungsian di Merapi,” tegas Kadir, di Magelang, Kamis (11/11).

Menurutnya, dorongan spiritual untuk membangkitkan semangat hidup, terutama warga yang hidup di pengungsian dan kehilangan anggota keluarga maupun harta bendanya sangat penting. Sebab, setidaknya ada sekitar 20 warga yang tinggal di penampungan pegungsian mengalami trauma bencana dan tekanan psikologis yang berat. Sehingga mereka  butuh pendampingan.

Persoalan- persoalan seperti ini sudah seharusnya disikapi oleh Kemenag. Sehingga trauma para korban letusan Gunung Merapi ini tidak berkepanjangan dan pemulihan mental para korban menjadi lebih cepat. “Di Kementerian Agama kan banyak ulama dan ustad yang bisa diberdayakan. Tapi mengapa sampai saat ini belum ada yang turun ke tengah- tengah korban,” imbuh politisi PKB ini.

Ia juga menambahkan, Presiden SBY sudah jelas menginstruksikan agar semua kementerian yang ada respon dan sigap dengan terjadinya berbagai bencana di tanah air, tak terkecuali letusan Gunung Merapi.

 Terpisah, Anggota Komisi VIII, Inna Ammania menambahkan, selain bisa membantu dalam hal pendampingan mental, Kementerian Agama seharusnya juga bisa berperan lebih dalam hal pendidikan.

 “Di Merapi ini banyak sekolah madrasah di bawah Kemenag yang ikut terkena imbas letusan. Kemenag bisa mendirikan sekolah darurat dan menambah tenaga pendidik demi menyelamatkan pendidikan anak- anak korban Merapi,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement