REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Minimnya air bersih dan MCK tampaknya kian dialami oleh pengungsi di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Pengungsi berharap adanya tambahan pasokan air bersih di lokasi pengungsian tersebut.
“Saya suka kesulitan menemukan air bersih di MCK untuk bersih-bersih,” papar Gimah (40), warga Dusun Bulak Salak, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, kepada Republika di lokasi pengungsian, Kamis (11/11).
Gimah berharap, kepada panitia ataupun pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi MCK, agar tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan pengungsi. “Selain itu, meski mewajari banyaknya orang yang menggunakan MCK, namun, kebersihannya harus tetap dijaga untuk mengurangi dampak buruk buat kesehatan,” paparnya.
Dalam pantauan Republika, MCK di Stadion Maguwoharjo memang terlihat agak kotor, meskipun sudah ada larangan di depan pintu fasilitas MCK untuk melepas alas kaki, namun, beberapa orang tampaknya membandel dengan tetap menggunakan alas kaki untuk masuk ke fasilitas MCK yang ada.
Diketahui dalam data dari BNPB, saat ini setidaknya ada 9503 pengungsi yang bertahan di Stadion Maguwoharjo, di tempat tersebut merupakan lokasi dengan populasi terbesar pertama di Sleman. Lokasi kedua dengan populasi terbesar, yakni berada di Youth Center Sleman sebanyak 2500 pengungsi.