REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Ratusan mantan pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Lembaga Veteran Republik Indonesia menagih janji pemberian rumah dari pemerintah setempat yang sudah tiga tahun belum terealisasi. "Tiga tahun lalu kami pernah mengajukan permohonan tempat tinggal yang layak kepada Pemkot Bekasi dan itu kami lakukan atas janji Pemkot, tapi sampai saat ini belum kami terima," kata salah satu veteran, Suparman, di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, desakan tersebut telah disampaikan pihaknya usai kegiatan upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Suparman mengaku, saat ini masih tinggal di asrama Dinas Sosial di daerah Bulak Kapal, Bekasi Timur besama dengan 100 veteran perang lainnya.
Menurut pria kelahiran tahun 1943 ini, situasi tempat tinggal di asrama kondisinya sangat terbatas dan kurang nyaman bagi penghuninya yang rata-rata sudah menginjak usia tua.
"Oleh karena itu, kami meminta pada Pemerintah Kota Bekasi agar nasib kami lebih diperhatikan lagi. Jangan hanya pada saat hari Pahlawan saja kami diperhatikan, tapi masa depan kami juga. Jangan seperti di daerah lain yang rumahnya digusur," katanya.
Hal senada juga disampaikan veteran lainnya bernama Ahmad Dachlan (85). "Kami seperti ditinggalkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah, dan setiap waktu kami hanya bisa berharap agar diberi keadilan," ujar pria yang mengalami kelumpuhan di bagian kaki.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi mengaku akan memperjuangkan janji pemerintah terkait pengadaan rumah bagi veteran perang di wilayah setempat. "Namun, kami juga mengalokasikan dana kehormatan dari Dinas Sosial Kota Bekasi yang besarnya Rp250 ribu per bulan untuk para veteran di Kota Bekasi. Walau pun minim, kami harap bisa sedikit meringankan. Desakan rumah akan coba saya perjuangkan," ujarnya.