REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa jam sebelum pendaratan pesawat Air Force One di Bandara Halim Perdanakusuma, suasana jalan di sekitar tampak lengang seperti biasa. Arus lalu lintas menuju bandara masih lancar dengan kegiatan bandara berlangsung sebagaimana biasa.

Yang tidak biasa adalah keberadaan sekitar seribu personel polisi dan tentara yang tampak baru selesai melakukan apel. Di terminal kedatangan ratusan wartawan dari media asing dan lokal mengantre untuk dapat masuk ke tempat pemeriksaan.

Sebagai informasi, untuk mendapat kredensial meliput kegiatan Presiden Obama di Jakarta dan Depok bukanlah perkara yang sederhana. Setelah mendaftarkan via online, para wartawan akan menerima surat elektronik yang menyatakan konfirmasi. Sayangnya tidak semua nama yang sudah diakreditasi menerima e-mail tersebut.

Kekisruhan terutama terjadi pada wartawan televisi yang akan menyiapkan peralatan untuk melakukan siaran langsung. Karena ada beberapa panitia yang menangani pendaftaran, beberapa nama peliput pun tak sesuai dengan yang hadir. Apalagi semua pendaftaran dilakukan secara mendadak satu hari sebelum kedatangan sang presiden yang partainya baru kalah pemilu itu.

Obama dan rombongannya dijadwalkan akan tiba di Halim pukul 16.25  dan akan dilanjutkan dengan upacara penyambutan. Setelah itu Obama akan menuju Istana Negara melalui Jalan Gatot Subroto.

Sembari menunggu penugasan para petugas keamanan asal AS berpakaian hitam-hitam seperti tim SWAT tampak bersantai di kedai donat bandara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika