REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga sebesar Rp 850 perlembar saham PT Krakatau Steel (KS) dinilai terlalu murah. DPR mengendus ada upaya penyembunyian data dan fakta dalam penghitungan dan penentuan harga saham PT KS.
“Terendus ada data yang disembunyikan atau disamarkan dalam penghitungan harga saham,” kata anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, lewat pesan singkat, Ahad (7/11).
Menurut Bambang, wajar jika banyak kalangan menilai harga Rp 850 perlembar saham PT KS terlalu murah karena pada triwulan ketiga-2010, PT KS membukukan laba bersih Rp 1,05 triliun. Atas kecurigaan DPR tersebut, Bambang meminta Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, menjelaskan kepada publik soal skenario penawaran perdana saham (IPO) PT KS, kepada publik.
Masyarakat, kata Bambang, telah mencium modus penipuan atau akal-akal di balik skenario penentuan harga IPO PT KS. Bambang menduga ada konspirasi kekuatan besar yang memanfaatkan privatisasi PT KS sebagai modus perampokan keuangan negara. “Privatisasi PT KS tidak melalui tahapan-tahapan yang semestinya,” katanya.
Bambang juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tidak berdiam diri di tengah kecaman dan penolakan publik atas skenario IPO saham PT KS. Presiden, menurut Bambang, harus merespons untuk memperjelas pendirian pemerintahannya. Bambang mendesak Presiden menggunakan wewenangnya untuk membatalkan atau menunda penjualan saham PT KS.