Senin 08 Nov 2010 04:16 WIB

77 Jenazah Korban Letusan Gunung Merapi Dimakamkan Massal

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Antara
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sebanyak 77 jenazah korban letusan Gunung Merapi dimakamkan secara massal di TPU Dusun Beran, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan Kabupaten, Sleman. Dari 77 jenazah tersebut yang telah teridentifikasi sebanyak 43 orang.

Jenazah tersebut telah diserahterima dengan penandatanganan berita acara dari Tim DVI (Disaster Victim Identification) yang diwakili oleh Ketua Tim DVI Polda DIY drg. Agustinus dan pihak rumah sakit yang diwakili Direktur Utama RS Dr Sardjito Prof Dr Budi Mulyono kepada Pemerintah Kabupaten Sleman yang diwakili Asekda II Pemerintah Kabupaten Sleman Sunartono, di depan Gedung Radioterapi dan Kedokteran Nuklir RSUP Dr Sardjito, Ahad (7/11).

Menurut Agustinus, seluruh korban erupsi Merapi yang dikirim RSUP Dr Sardjito ada 88 orang dan jenazah yang telah diambil oleh keluarganya sebanyak delapan orang.  Dia menjelaskan dari 77 jenazah yang dimakamkan secara massal sebanyak 75 orang merupakan jenazah yang meninggal di tempat kejadian sedangkan dua orang jenazah berasal dari bangsal luka bakar yang dititipkan oleh keluarganya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam pemakaman nanti, jenazah yang belum teridentifikasi akan diberi label sesuai dengan nomornya. Sehingga bila telah teridentifikasi bisa diketahui dan data yag bersangkutan tetap disimpan oleh tim DVI . Sementara itu menurut Sunartono, karena jenazah sudah cukup lama dan juga atas permintaan keluarga, meskipun ada jenazah belum teridentifikasi maka tetap dimakamkan.

Rencananya jenazah mau dimakamkan di daerah Wukirsari Cangkriangan, tetapi karena bego (alat berat untuk menggali tanah) tidak bisa masuk, akhirnya dimakamkan di TPU Beran yang kebetulan tanahnya masih luas.

Sementara itu Supri warga Jetis Cangkringan yang sedang menunggu 12 keluarganya untuk dimakamkan secara massal mengatakan dari 12 keluarga yang meninggal akibat awan panas baru tiga orang yang sudah teridentifikasi. ''Meskipun belum teridentifikasi kami sudah ikhlas dan berharap segera dimakamkan. Lebih cepat lebih baik,''tutur dia.

Hal senada juga dikemukakan Suranto warga Ngancar Glagaharjo, Cangkringan yang keenam keluarganya juga meninggal dan ada juga yang belum diidentifikasi. ''Bagi saya tidak apa-apa belum diidentifikasi yang penting cepat dikuburkan. Jazad belum ditemukan tidak masalah. Yang penting kita berdoa dan diterima Allah,''tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement